Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo menyatakan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam membangun desa wisata demi menciptakan lingkungan yang berdaya.

"Nah, jadi sebenarnya jika kita sudah mempunyai mimpi atau keinginan untuk membangun desa, banyak cara sebenarnya," ujar Wamendes dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut disampaikan saat menutup Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Produk Angkatan IV serta Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Angkatan III Tahun 2023 di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogyakarta.

Paiman mengatakan banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun desa wisata. Eksplorasi potensi wisata yang ada di desa dapat dioptimalkan, seperti wisata embung-embung, pemandangan, maupun kekayaan alam lain.

Baca juga: Kemenparekraf-Atourin kerja sama pasarkan desa wisata

Untuk memulai pembangunan desa wisata, kata dia, masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjual saham. Misalkan per masyarakat Rp50 ribu, kalau masyarakatnya berjumlah 4.000 orang sudah berapa di kali Rp50 ribu?," ujarnya.

Di sisi lain, menurutnya, BUMDes juga harus proaktif dan merangkul masyarakat setempat sebagai investor lokal sebagai upaya untuk membangun desa wisata.

​​​​​​"Tidak usah kita pinjam atau mendatangkan investor pihak ketiga, investor lokal itu bisa kita berdayakan," kata dia.

Menurutnya, ada delapan kunci sukses dalam berwirausaha dan pembangunan desa wisata yakni harus punya mimpi, berani memulai, tidak malu, pantang menyerah, disiplin, bisa dipercaya, berdoa, serta gemar bersedekah.

"Jadi banyak hal yang harus dilakukan. Saudara-saudara sudah mendapatkan keterampilan dan ilmu, jangan disimpan, karyakan. Saudara terapkan ilmu tadi," ujarnya.

Baca juga: Mendes PDTT: Kebersihan kunci tarik wisatawan datang ke desa wisata
Baca juga: Mendes PDTT: BUMDes-Desa Wisata ikon pemulihan ekonomi desa