Jakarta(ANTARA News) - Bagi aktris remaja Nasha Abigail yang masih hijau di dunia perfilman Indonesia, beradu peran dengan aktor senior Barry Prima merupakan pengalaman luar biasa.

"Waw! Pokoknya waw!" kata gadis kelahiran 27 Juni 1999 itu di Meet and Greet "Pintu Harmonika" di Jakarta, Minggu. "Barry Prima jadi papaku, di sini konflik keluarganya sama papa," kata remaja yang pernah berakting di "Perempuan Berkalung Sorban". Abigail terkesan dengan Barry yang tidak segan membantunya memahami dialog agar dapat berakting dengan maksimal.

Di film "Pintu Harmonika", Abigail berperan sebagai remaja SMP yang menjadi tukang bully di sekolahnya. Namun, tingkah lakunya berbeda 180 derajat di rumah. Lewat film ini, dia ingin menyebarkan pesan moral seputar bullying yang kerap terjadi di pergaulan sekolah.

"Aku ingin mengajak orang untuk tidak melakukan bullying," pesan murid kelas 3 SMP itu.

Film "Pintu Harmonika" dibesut tiga sutradara, yaitu Ilya Sigma, Luna Maya, dan Sigi Wimala.

Abigail bermain dalam cerita yang disutradarai Luna Maya. " Seru disutradarain Luna, dia baik banget dari reading skenario sampe selesai syuting," katanya.

Film berisi tiga cerita dengan genre drama, komedi, dan thriller itu akan tayang pada 23 Mei mendatang.(*)