Los Angeles (ANTARA) - Industri tenaga surya Amerika Serikat (AS) memperkirakan akan mencatat rekor kapasitas baru sebesar 32 gigawatt (GW) pada 2023 atau meningkat 52 persen dibandingkan pada tahun 2022, sebuah laporan yang dirilis oleh Asosiasi Industri Energi Surya dan perusahaan konsultan Wood Mackenzie mengatakan pada Kamis (7/9).
Menurut laporan U.S. Solar Market Insight untuk kuartal ketiga 2023, industri tenaga surya AS memasang kapasitas arus searah 5,6 GW pada kuartal kedua 2023, meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 dan turun 8 persen dibandingkan kuartal pertama 2023, .
Laporan itu menyebutkan, volume untuk 2023 di AS diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan dalam basis tahunan, bertolak belakang dengan kontraksi yang dialami industri tersebut pada 2022.
Wood Mackenzie memperkirakan total kapasitas tenaga surya yang beroperasi akan tumbuh dari 153 GW saat ini menjadi 375 GW per 2028 dan mengaitkannya dengan pemulihan industri yang lambat dari kendala rantai pasokan pada 2022.
Menurut Abigail Ross Hopper, Presiden sekaligus CEO Asosiasi Industri Energi Surya, AS telah menjadi "pemain dominan dalam ekonomi energi bersih global," dan negara-negara bagian seperti Florida, Texas, Ohio, dan Georgia "berada di garis depan dalam pertumbuhan lapangan kerja dan kemakmuran ekonomi."
Laporan itu juga menyoroti lonjakan investasi di bidang tersebut, menyebutkan bahwa jika semua investasi manufaktur domestik baru yang diumumkan sejauh ini terwujud, maka pada 2026 mendatang output manufaktur modul surya AS akan menjadi 10 kali lebih besar dibandingkan saat ini.
Instalasi tenaga surya AS pada 2023 diprediksi lampaui 30 GW
8 September 2023 14:52 WIB
Walikota Los Angeles Eric Garcetti (kanan) mengambil foto Proyek Energi Surya Westmont berkapasitas 16,4 Megawatt (DC) di San Pedro, sekitar 40 km selatan Los Angeles, Amerika Serikat, pada 26 Juni 2017. ANTARA/Xinhua/Zhao Hanrong
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: