London (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, mengatakan bahwa keberhasilan proses reformasi militer dan demokratisasi sangat tergantung dari pemanfaatan momentum secara optimal.

Djoko mengemukakan hal itu dalam forum keamanan internasional (International Security Forum/ISF) yang bertemakan "Facing a World of Transitions" di Jenewa selama dua hari, demikian Councellor Fungsi Politik KBRI Bern, Renata Siagian, kepada ANTARA News London, Minggu.

Ia mengatakan, panel menyoroti proses reformasi militer yang terjadi di Indonesia, Mesir, dan Myanmar. Forum itu dihadiri lebih dari 700 peserta dari unsur pemerintah, akademisi, maupun masyarakat madani dari berbagai belahan dunia.

Dalam konferensi yang disponsori Departemen Luar Negeri Swiss, Djoko Susilo mengatakan, momentum reformasi militer dan demokratisasi tersebut harus diikuti proses penyempurnaan sistem baru yang terbentuk dan edukasi kepada generasi penerus untuk menjamin kesinambungannya.

Hanya dengan itu, menurut mantan anggota DPR RI itu, proses reformasi militer tidak akan mengalami kemunduran.

Dubes Djoko Susilo merupakan pembicara dalam panel Security Sector Reform (SSR) and Democratisation disponsori Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF) bersama dengan Dr. Omar Ashour dari University of Exeter Inggris dan Dr. Tin Maung Maung Than dari Institute of Southeast Asian Studies Singapura.
(T.H-ZG/F001)