Fuzhou (ANTARA) - Topan Haikui, topan kesebelas tahun ini, memaksa 294.100 warga di Provinsi Fujian, China timur, mengungsi untuk sementara waktu, kata otoritas setempat.

Menurut markas besar pengendalian banjir dan bantuan kekeringan Provinsi Fujian, hingga Rabu (6/9) pukul 17.00 waktu setempat, hujan lebat yang dibawa oleh topan tersebut telah berdampak pada kehidupan hampir 1,6 juta warga di provinsi itu.

Hampir 10.000 hektare lahan pertanian rusak dan lebih dari 2.500 rumah rusak atau hancur, menyebabkan kerugian ekonomi langsung sebesar 5,05 miliar yuan (1 yuan = Rp2.093) atau sekitar 701,5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.307).

Banyak daerah pesisir di provinsi itu mengalami hujan deras yang disertai badai setelah Topan Haikui mendarat pada Selasa (5/9). Dari Selasa pukul 06.00 hingga Rabu pukul 06.00 waktu setempat, curah hujan di 65 daerah di 15 wilayah, kota, dan distrik tercatat melampaui 250 mm, dengan curah hujan maksimum mencapai 548,9 mm di Kota Gaishan di Distrik Cangshan, Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian.

Pada Rabu pukul 06.00 waktu setempat, curah hujan kumulatif memecahkan rekor curah hujan maksimum dalam tiga jam, enam jam, 12 jam, dan 24 jam di Fuzhou.

Hingga Rabu pukul 20.00 waktu setempat, hampir 60.000 orang telah diungsikan sebagai langkah tanggap darurat.

Huang Zhigang, seorang ahli dari badan meteorologi provinsi tersebut, mengungkapkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan turun selama dua hari ke depan di beberapa daerah di Fujian, yang kemungkinan dapat memicu terjadinya longsor gunung, banjir luapan sungai, dan bencana-bencana sekunder lainnya.