Padang (ANTARA) - Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center and Indonesia Tourism Forum Prof Sapta Nirwandar mengatakan pemerintah dan dunia usaha harus lebih intensif dan meningkatkan kerja sama agar produk-produk dalam negeri menembus pasar global.

"Kita perlu melakukan kerja sama yang intensif. Sebab, untuk penetrasi pasar internasional itu bukan hal yang mudah," kata Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center and Indonesia Tourism Forum Prof Sapta Nirwandar di Padang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Sapta Nirwandar menanggapi masih minimnya produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air termasuk asal Sumatera Barat yang menjangkau pasar global.

Padahal, eks Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut menilai aneka produk UMKM asal Indonesia berpotensi besar menjangkau pasar global salah satunya perlengkapan salat seperti mukena, sajadah, kopiah dan lain sebagainya.

Kendati demikian, penggagas Tour de Singkarak (TdS) tersebut optimistis beragam produk UMKM asal Indonesia bisa segera menembus pasar internasional termasuk ke negara-negara timur tengah.

Selain penguatan kerja sama dengan dunia usaha, peraih Achievement Award Marketer of the Year 2012 tersebut juga menyarankan agar pemerintah berani mendirikan pusat perbelanjaan di beberapa negara. Sebab, jangan sampai Indonesia hanya berperan sebagai konsumen namun juga harus didorong menjadi produsen.

"Kenapa tidak kita mendirikan pusat perbelanjaan di negara-negara lain. Kita harus berani mencontoh Lulu Hypermarket yang berbasis di Abu Dhabi namun berdagang di Indonesia," kata dia.

Terkait situasi global dan ekonomi dunia yang tidak stabil akibat perang Rusia dan Ukraina, konflik di Myanmar serta dampak lainnya, Sapta Nirwandar optimistis perekonomian Indonesia bisa terus tumbuh.

Apalagi, adanya World Islamic Entrepreneur Summit yang digelar di Padang diprediksi bisa membantu percepatan ekonomi nasional.

"Saya melihat salah satu penyumbang ekonomi nasional adalah potensi halal industri, dan kebutuhan di Indonesia juga tergolong besar," ujarnya.

Terakhir, ia berharap berbagai potensi industri halal di Tanah Air tidak hanya untuk menyuplai kebutuhan dalam negeri namun juga harus diekspor ke sejumlah negara di dunia.

Baca juga: Sapta Nirwandar: RI punya potensi besar sebagai industri halal dunia

Baca juga: Bank Indonesia prediksi WIES pacu pertumbuhan ekonomi Sumbar