Sampang (ANTARA News) - Sebagian korban banjir di Kota Sampang, Jawa Timur, kini mulai terserang diare dan beberapa diantaranya dilaporkan terserang gatal-gatal.

"Kami sudah memerintah tim medis untuk melakukan penelitian lapangan dan memberikan pengobatan kepada mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Firman Pria Abadi kepada Antara, Jumat sore.

Ia menjelaskan, penyakit diare dan gatal-gatal memang merupakan dampak yang bisa ditimbulkan bagi para korban banjir. Hal itu terjadi, karena air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari kurang bersih, yakni bercampur lumpur.

Sehingga, mereka rentan terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal dan penyakit perut seperti diare dan muntaber.

Firman menjelaskan, sampai saat ini, pihak Dinkes Sampang terus memantai kondisi kesehatan masyarakat terdampak banjir di delapan desa dan enam kelurahan di Kecamatan Kota Sampang.

Menurut dia, hal itu dilakukan, karena banjir sewaktu-waktu tetap terjadi. Bahkan dalam dua minggu terakhir ini, banjir di kota Sampang sudah tiga kali terjadi.

"Pantauan yang kami lakukan tentunya merupakan pemantauan passif yakni menunggu laporan dari masyarakat," katanya menjelaskan.

Namun, kata dia, setiap laporan yang masuk, pasti akan ditindak lanjutinya oleh petugas lapangan.

Tidak hanya itu saja, petugas juga melakukan penelitian lapangan guna mengantisipasi mewabahnya jenis penyakit yang menimpa warga korban banjir tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang mencatat, kerugian material akibat musibah banjir yang melanda Kota Bahari Sampang itu ditaksir mencapai Rp28 miliar lebih.

Menurut Kepala BPBD Pemkab Sampang Imam Sanusi, taksiran kerugian material itu meliputi lima sektor, yakni Perumahan sebesar Rp5.003.000.000, Sosial Rp2.943.000.000, Infrastruktur Rp8.558.000.000, Ekonomi Produktif Rp 5.172.000.000, Lintas Sektor Rp6,831.000.000.

Imam Sanusi mengatakan saat ini pihaknya telah melaporkan tentang jumlah kerugian material yang terjadi akibat banjir itu ke pemerintah provinsi Jatim dan pemerintah pusat agar segera mendapatkan bantuan.