Bulog Sumut: Pedagang beras SPHP harus pasang spanduk pemberitahuan
6 September 2023 21:21 WIB
Arsip foto - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu (kiri) berbincang dengan pedagang yang menjual beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Bakti, Medan, Senin (28/8/2023). (ANTARA/Michael Siahaan)
Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyatakan semua pedagang beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) harus memasang spanduk pemberitahuan bahwa mereka menjual beras pemerintah tersebut.
"Pedagang juga wajib menjual beras sesuai dengan harga yang tertera di spanduk itu," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Rabu.
Arif melanjutkan harga di spanduk merupakan harga yang ditetapkan pemerintah mulai 1 September 2023 yakni Rp11.500 per kilogram. Harga tersebut adalah harga eceran tertinggi (HET) beras medium untuk wilayah Sumatera Utara.
Jika tidak memasang spanduk tersebut, Arif menyebut bahwa pedagang itu dapat dicurigai menjual beras SPHP di atas HET.
"Kalau itu ditemukan Satgas Pangan, pedagang bisa mendapatkan masalah," kata dia.
Terkait HET untuk beras SPHP, harga Rp11.500 per kilogram merupakan harga terkini sejak 1 September 2023. Sebelumnya, harga beras SPHP adalah Rp9.950 per kilogram.
Baca juga: Bulog Sumut meminta masyarakat tak khawatir karena stok beras aman
Baca juga: Bulog Sumut antisipasi kenaikan harga GKP, distribusikan beras SPHP
Perubahan HET beras SPHP itu merupakan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog yang dituangkan dalam surat bernomor 187/TS.02.02/K/8/2023 tanggal 29 Agustus 2023.
Dalam dokumen tersebut, kenaikan HET beras SPHP di Sumut seiring dengan peningkatan harga pembelian beras di Gudang Bulog dari sebelumnya Rp8.600 per kilogram menjadi Rp10.250.
"Kami terus melakukan sosialisasi perubahan harga itu," tutur Arif.
Perum Bulog Kanwil Sumut tengah gencar mendistribusikan beras SPHP demi mengendalikan harga beras.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan Perumda Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Baca juga: Bulog Sumut siap salurkan bansos beras mulai tengah September 2023
Baca juga: Bulog Sumut: Distribusi beras SPHP tak terganggu kenaikan HET
"Pedagang juga wajib menjual beras sesuai dengan harga yang tertera di spanduk itu," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Rabu.
Arif melanjutkan harga di spanduk merupakan harga yang ditetapkan pemerintah mulai 1 September 2023 yakni Rp11.500 per kilogram. Harga tersebut adalah harga eceran tertinggi (HET) beras medium untuk wilayah Sumatera Utara.
Jika tidak memasang spanduk tersebut, Arif menyebut bahwa pedagang itu dapat dicurigai menjual beras SPHP di atas HET.
"Kalau itu ditemukan Satgas Pangan, pedagang bisa mendapatkan masalah," kata dia.
Terkait HET untuk beras SPHP, harga Rp11.500 per kilogram merupakan harga terkini sejak 1 September 2023. Sebelumnya, harga beras SPHP adalah Rp9.950 per kilogram.
Baca juga: Bulog Sumut meminta masyarakat tak khawatir karena stok beras aman
Baca juga: Bulog Sumut antisipasi kenaikan harga GKP, distribusikan beras SPHP
Perubahan HET beras SPHP itu merupakan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog yang dituangkan dalam surat bernomor 187/TS.02.02/K/8/2023 tanggal 29 Agustus 2023.
Dalam dokumen tersebut, kenaikan HET beras SPHP di Sumut seiring dengan peningkatan harga pembelian beras di Gudang Bulog dari sebelumnya Rp8.600 per kilogram menjadi Rp10.250.
"Kami terus melakukan sosialisasi perubahan harga itu," tutur Arif.
Perum Bulog Kanwil Sumut tengah gencar mendistribusikan beras SPHP demi mengendalikan harga beras.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan Perumda Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Baca juga: Bulog Sumut siap salurkan bansos beras mulai tengah September 2023
Baca juga: Bulog Sumut: Distribusi beras SPHP tak terganggu kenaikan HET
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: