Karhutla di Gunung Arjuno dipadamkan dari darat hingga udara
6 September 2023 21:16 WIB
Api membakar hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Arjuno terlihat di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/9/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.
Jakarta (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Gunung Arjuno, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur masih dalam pemadaman hingga kini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyanto dalam acara Teropong Bencana diikuti daring di Jakarta, Rabu, mengatakan pemadaman dari darat serta dari udara menggunakan heli water bombing tengah dilakukan.
"Heli water bombing terlaksana mulai tanggal 30 Agustus sudah datang, dan tanggal 1 September sudah mulai operasi sampai sekarang," ujar Sugeng.
Pemadaman selain dilakukan oleh petugas berwenang juga dilakukan para relawan, masyarakat peduli api dan petugas Tahura (Taman Hutan Raya) dengan menggunakan kepyok api.
Sekitar 4.403 hektare wilayah Gunung Arjuno yang masuk dalam Kabupaten Pasuruan terbakar.
Sugeng mengatakan api menjalar hingga tiga kabupaten dan satu kota yang berada pada kawasan Gunung Arjuno.
Baca juga: Polres Malang kejar pemburu liar pemicu kebakaran Gunung Arjuno
Kendala lapangan dalam pemadaman api yakni angin yang kencang, dan jalanan yang terjal karena kontur daerah pegunungan. Sehingga membuat petugas kesulitan dalam menjinakkan api.
Karhutla di kawasan Gunung Arjuno-Welirang tersebut juga merambat ke wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sekitar 70 hektare dari kawasan tersebut terbakar.
Menurut Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Probolinggo Aries Setiawan, karhutla telah dipadamkan. Penyebab kebakaran di kawasan tersebut masih diinvestigasi.
"Jika untuk investigasi penyebab daripada kebakaran hutan sendiri saat ini masih ditelusuri. Namun Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan mungkin bisa jadi dari faktor manusia, mungkin dari masyarakat yang membuang puntung rokok atau api unggun yang tidak dipadamkan secara sempurna," ujar Aries.
Upaya pembasahan lahan dan antisipasi titik api di kawasan tersebut masih terus dilakukan.
Pascakebakaran di wilayah pegunungan, BPBD yang bertanggung jawab di kawasan terbakar tersebut memastikan sisa-sisa kebakaran seperti batang pohon, ranting yang membentuk bendung alam tidak menyumbat aliran air dari hulu ke hilir saat akan memasuki musim hujan.
Baca juga: Tim gabungan dikerahkan tangani kebakaran hutan di Gunung Arjuno
Baca juga: Gubernur Khofifah pimpin pemadaman Karhutla Gunung Arjuno
Baca juga: BNPB: Karhutla berlangsung di Gunung Arjuno, di Gunung Ciremai padam
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyanto dalam acara Teropong Bencana diikuti daring di Jakarta, Rabu, mengatakan pemadaman dari darat serta dari udara menggunakan heli water bombing tengah dilakukan.
"Heli water bombing terlaksana mulai tanggal 30 Agustus sudah datang, dan tanggal 1 September sudah mulai operasi sampai sekarang," ujar Sugeng.
Pemadaman selain dilakukan oleh petugas berwenang juga dilakukan para relawan, masyarakat peduli api dan petugas Tahura (Taman Hutan Raya) dengan menggunakan kepyok api.
Sekitar 4.403 hektare wilayah Gunung Arjuno yang masuk dalam Kabupaten Pasuruan terbakar.
Sugeng mengatakan api menjalar hingga tiga kabupaten dan satu kota yang berada pada kawasan Gunung Arjuno.
Baca juga: Polres Malang kejar pemburu liar pemicu kebakaran Gunung Arjuno
Kendala lapangan dalam pemadaman api yakni angin yang kencang, dan jalanan yang terjal karena kontur daerah pegunungan. Sehingga membuat petugas kesulitan dalam menjinakkan api.
Karhutla di kawasan Gunung Arjuno-Welirang tersebut juga merambat ke wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sekitar 70 hektare dari kawasan tersebut terbakar.
Menurut Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Probolinggo Aries Setiawan, karhutla telah dipadamkan. Penyebab kebakaran di kawasan tersebut masih diinvestigasi.
"Jika untuk investigasi penyebab daripada kebakaran hutan sendiri saat ini masih ditelusuri. Namun Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan mungkin bisa jadi dari faktor manusia, mungkin dari masyarakat yang membuang puntung rokok atau api unggun yang tidak dipadamkan secara sempurna," ujar Aries.
Upaya pembasahan lahan dan antisipasi titik api di kawasan tersebut masih terus dilakukan.
Pascakebakaran di wilayah pegunungan, BPBD yang bertanggung jawab di kawasan terbakar tersebut memastikan sisa-sisa kebakaran seperti batang pohon, ranting yang membentuk bendung alam tidak menyumbat aliran air dari hulu ke hilir saat akan memasuki musim hujan.
Baca juga: Tim gabungan dikerahkan tangani kebakaran hutan di Gunung Arjuno
Baca juga: Gubernur Khofifah pimpin pemadaman Karhutla Gunung Arjuno
Baca juga: BNPB: Karhutla berlangsung di Gunung Arjuno, di Gunung Ciremai padam
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: