Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.

"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.

Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.

"Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.

Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal fregat dari Inggris.

Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci.

"Kekuatan tempur TNI AL, baik untuk kapal Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (kekuatan pokok minimum)," tambah KSAL.

Pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada Latgab TNI Tingkat Divisi 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta roket dan meriam, sedangkan jumlah personel TNI AL yang terlibat adalah lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut Latgab.