Jakarta (ANTARA News) - Para pelayat yang pada Jumat datang ke Masjid Istiqlal Jakarta untuk melihat jenazah Ustad Jeffry Al Buchori mengaku terkesan dengan kisah hidup pendakwah muda yang dikenal dengan sebutan Uje itu.

"Saya terharu dengan kisah hidup Uje, yang berawal dari pecandu narkoba kemudian menjadi ustad," kata Faisal, seorang pelayat dari Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Faisal, yang datang melayat bersama saudaranya, menganggap Uje sebagai pribadi yang bisa menjadi panutan bagi masyarakat.

Pelayat lain, Rully, menyukai sosok Uje yang humoris dan fleksibel dalam bersosialisasi kepada jamaah.

"Tentu kebaikan dia sama para tetangga juga," kata Rully, yang tinggal di belakang rumah Uje di Rempoa.

Rully juga menyukai cara Uje berdakwah yang ia sebut terasa ringan dan mudah dicerna.

Sementara Aminah, yang datang dari Mangga Besar, Jakarta Pusat, mengatakan Uje menggunakan kisah hidupnya yang sesuai dengan konteks keseharian masyarakat untuk berdakwah sehingga ajarannya lebih mudah dipahami.

"Saya sedih dan kaget karena masih muda dan terkenal baik. Setiap Ramadhan dia sering mengisi tausiah di Islamic Center Tanjung Priok," kata Aminah.

Para pelayat berencana ikut mengantar jenazah sang ustad ke tempat pemakaman umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, usai shalat Jumat.