“Partisipasi setiap pendidik dan kepala satuan pendidikan di dalam Sulingjar akan mempengaruhi akurasi gambaran umum iklim belajar dan iklim satuan pendidikan, sebab hasil Sulingjar akan dilaporkan sebagai hasil satuan pendidikan, tidak hanya sebagai hasil individu peserta didik, pendidik, atau kepala satuan pendidikan,” ujar Nyoman dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Nyoman menjelaskan sebagai salah satu instrumen dalam asesmen nasional 2023, Sulingjar dapat memotret aspek proses pembelajaran, praktik guru, kepemimpinan sekolah, iklim keamanan, dan iklim kebhinekaan di satuan pendidikan.
Baca juga: Lingkungan belajar inklusif harus dimulai sejak PAUD
Melalui Sulingjar, lanjut Nyoman, informasi spesifik yang didapatkan oleh guru dan kepala satuan pendidikan dapat membantu satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mengalami praktik pembelajaran yang menyenangkan.Baca juga: Lingkungan belajar inklusif harus dimulai sejak PAUD
“Partisipasi aktif ini penting juga untuk mendapatkan keanekaragaman perspektif, untuk mendapatkan informasi akurat, termasuk agar dapat mengambil keputusan lebih baik ke depan, sehingga kita dapat merancang lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek Fransisca Nuraini Krisna menjelaskan bahwa Sulingjar dapat memotret gambaran kualitas lingkungan belajar di satuan pendidikan yang tertuang dalam Rapor Pendidikan di dimensi D dan E.
“Untuk Sulingjar akan lebih banyak penilaian untuk dimensi D, yaitu mutu dan relevansi pembelajaran atau kualitas pembelajaran, serta dimensi E, yaitu pengelolaan sekolah yang partisipatif atau kualitas pengelolaan satuan pendidikan,” tuturnya.
Baca juga: Menteri LHK: Pendidikan lingkungan menyatu di sekolah dan masyarakat
Baca juga: Survei Lingkungan Belajar ukur iklim keamanan sekolah
Mengingat pentingnya Sulingjar untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, Analis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Direktorat SMP Kemendikbudristek, Elly Wismayanti juga menekankan seluruh peserta yang melaksanakan Sulingjar perlu menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing.Baca juga: Menteri LHK: Pendidikan lingkungan menyatu di sekolah dan masyarakat
Baca juga: Survei Lingkungan Belajar ukur iklim keamanan sekolah
“Mari kita mengerjakan Sulingjar dengan apa adanya agar mengetahui akar permasalahan yang ada di satuan pendidikan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran,” kata dia.