Simpang Empat,- (ANTARA) -
Bupati Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat Hamsuardi menegaskan akan mempercepat proses verifikasi dan pembangunan rumah korban gempa di Nagari Kajai Kecamatan Talamau .

Di hadapan puluhan korban gempa yang menggelar aksi demonstrasi di kantor bupati setempat, Rabu, Bupati mengatakan, pihaknya terus bekerja melalui tim teknis agar rumah warga korban gempa dapat segera dibangun dan yang telah selesai segera dicairkan uangnya.
Ia menjelaskan dari total rumah rusak berat 1.111 unit rumah, sebanyak 246 unit rumah sudah proses pencairan dananya di Bank BRI, 148 unit rumah dengan sistem reimburse mandiri akan dicairkan setelah verifikasi bobot volume yang dilakukan oleh tim teknis.

Kemudian sebanyak 631 unit rumah sudah diverifikasi dan validasi serta 86 unit rumah lagi dalam waktu secepatnya akan diverifikasi oleh tim teknis.

"Sedangkan untuk 266 unit rumah susulan sudah diverifikasi 68 unit rumah. Sisanya segera diverifikasi oleh tim teknis," tegasnya.

Ia menekankan jika nanti selesai diverifikasi atau dinilai ke-266 unit rumah itu oleh tim teknis maka akan dibuatkan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat.

"Jika ada rusak berat maka akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika rusak sedang maka diusulkan ke Gubernur Sumbar dan rusak ringan akan ditanggung oleh kabupaten," ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Arminingdel menjelaskan sebelum melakukan pencairan uang bantuan ada beberapa langkah yang harus dilakukan sesuai petunjuk Inspektur dari BNPB.

Menurutnya dari 86 yang belum diverifikasi ada 50 unit di Kampung Alang Kajai, di Jorong Timbo Abu Kajai delapan unit rumah, di Kinali tiga orang, di Jorong Pasa Lamo Kajai empat unit, di Jorong Rimbo Batu 19 unit, di Batang Lingkin satu unit rumah dan di Jorong Pasaman Baru satu unit rumah.

"Jika telah selesai maka akan dipilih metode pembangunannya yang ada tiga metode yakni reimburse mandiri yang dikerjakan oleh masyarakat sendiri atau yang punya rumah, reimburse aplikator yang dikerjakan oleh pihak ketiga dan metode swakelola mandiri melalui toko," ujarnya.

Mendengar penjelasan itu puluhan korban gempa yang dikawal puluhan anggota polisi itu juga merasa kurang puas dan menanyakan kepastian kapan selesainya.

"Kami ingin ketegasan dan kepastian kapan selesainya melakukan verifikasi. Masalahnya sudah satu tahun lebih persoalan ini tidak kunjung rampung," kata orator aksi Mustapa Kemal.

Ia mengharapkan Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dapat bersikap tegas dan menekankan kepada tim teknis dan BPBD agar mempercepat pelaksanaan verifikasi dan pencairan dana bantuan gempa itu.