Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria menekankan perlunya kerja sama dan kolaborasi di antara negara-negara di ASEAN untuk membangun industri pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) ke tingkat yang lebih tinggi.

"Ini peluang yang bagus bagi kita untuk membawa pariwisata tidak hanya tidak hanya Indonesia, tidak hanya Thailand, kita perlu kolaborasi antara negara-negara ASEAN untuk membangun industri pariwisata dan ekonomi kreatif ke level selanjutnya," kata Dony dalam diskusi panel Subtheme IV: Creative Economy dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Rabu.

Menurut Dony, satu hal yang jadi perhatian utama untuk bisa membangun kedua sektor tersebut adalah dengan konektivitas yang mumpuni. Ia mendorong konektivitas di antara ASEAN lebih mulus dan lancar.

"Konektivitas antara negara-negara ini saya kira perlu kita tingkatkan agar keterhubungan di kawasan ini mulus dan lancar," katanya.

Contohnya, dengan membuka penerbangan Yogyakarta ke Bangkok, atau Yogyakarta ke Kamboja dan sebaliknya yang merupakan titik-titik wisata religi bagi umat Buddha. Konektivitas yang demikian diharapkan akan bisa meningkatkan peluang industri pariwisata dan ekonomi kreatif antara destinasi tersebut.

Baca juga: InJourney adakan pelatihan pelayanan pariwisata prima di Kulon Progo

Baca juga: InJourney Group tampilkan proyek KEK Kesehatan Sanur di AIPF 2023
Dony juga menyebut potensi pariwisata ASEAN sejatinya akan mudah dilakukan karena lokasi yang berdekatan. Ia pun mendorong asosiasi dan agen pariwisata untuk bisa membidik peluang wisata terintegrasi di sejumlah destinasi ASEAN.

Di sisi lain, integrasi ASEAN di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif juga bisa dilakukan dengan saling mengenalkan dan bertukar brand.

Ia mencontohkan satu langkah yang dilakukan Injourney yaitu dengan memboyong sejumlah jenama terkenal dari berbagai negara ASEAN untuk mengisi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali, termasuk dari Malaysia dan Thailand.

"Saya rasa ini adalah level selanjutnya dari bagaimana negara-negara ASEAN bisa berjalan bersama, melihat peluang untuk meningkatkan industri kreatif dan pariwisata ini. Saya percaya di masa depan ini akan terjadi kalau kita bisa bekerja bersama," kata Dony.

Lebih lanjut, Dony menyebut pariwisata dan ekonomi kreatif bagai dua sisi koin. Bahkan sektor pariwisata pun bisa tumbuh dan berkembang dengan adanya atraksi di industri kreatif. Misalnya, tingginya animo wisatawan untuk menyaksikan Tari Kecak di Bali.

Oleh karena itu, menurut dia, saat ini Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan pariwisata sejalan dengan industri kreatif.

"Saya rasa di masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif harus bekerja bersama karena industri kreatif ini kita bisa gunakan untuk mempromosikan destinasi kita. Kebanyakan turis juga mencari industri kreatif makanya kedua industri ini harus berjalan bersama," tutur Dony.

Baca juga: TWC : KAWS:HOLIDAY dongkrak kunjungan wisatawan di Candi Prambanan

Baca juga: Wajah baru TMII dikenalkan secara bertahap mulai September