Sekjen PBB desak Suriah izinkan pemeriksaan senjata kimia
26 April 2013 07:21 WIB
Bangkai binatang tergeletak di tanah, mati akibat serangan senjata kimia pada hari Selasa, menurut pendapat warga di wilayah Khan al-Assal dekat kota selatan Aleppo, Sabtu (23/3). PBB mengatakan pada hari Kamis kemarin akan melakukan penyelidikan atas tuduhan Suriah bahwa pasukan pemberontak menggunakan senjata kimia dalam serangan dekat Aleppo. Kematian 26 orang dalam serangan roket menjadi fokus dalam persaingan menuduh oleh pendukung dan penentang Presiden Bashar al-Assad, yang saling menuduh menembakkan misil dengan bahan kimia. (REUTERS/George Ourfalian)
PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Kamis memperbarui kembali "seruan mendesak" Suriah untuk mengizinkan para inspektur PBB ke negara itu setelah Amerika Serikat mengatakan pasukan pemerintah mungkin telah menggunakan senjata kimia.
"Sekjen secara konsisten mendesak pihak berwenang Suriah untuk memberikan akses penuh dan tak terbatas kepada tim. Dia memperbarui seruan desakan itu hari ini," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
"Tim pencari fakta kini dalam keadaan siap untuk disebarkan dalam 24-48 jam," kata Juru bicara itu menambahkan, menyusul klaim pemerintah AS bahwa pemerintah Suriah mungkin telah "menggunakan senjata kimia dalam skala kecil."
Suriah meminta penyelidikan PBB, tetapi telah menolak untuk membiarkan tim PBB yang menunggu di wilayah itu ke dalam negeri.
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad hanya ingin klaim bahwa pemberontak oposisi yang menggunakan senjata kimia itu untuk diselidiki. Ban mengatakan, tim juga harus memeriksa klaim oposisi.
Ban telah mencatat klaim AS dan "bersikap serius atas penilaian yang disajikan," kata Nesirky.
"Namun, PBB tidak dalam posisi untuk mengomentari penilaian berdasarkan informasi intelijen nasional itu."
Pejabat senior PBB telah melakukan kontak dengan pihak berwenang AS, kata juru bicara tersebut.
Tim PBB yang diusulkan oleh Ban dipimpin oleh Ake Sellstrom, seorang ahli Swedia yang adalah bagian dari pemeriksa PBB di Irak pada tahun 1990-an. (AK)
"Sekjen secara konsisten mendesak pihak berwenang Suriah untuk memberikan akses penuh dan tak terbatas kepada tim. Dia memperbarui seruan desakan itu hari ini," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
"Tim pencari fakta kini dalam keadaan siap untuk disebarkan dalam 24-48 jam," kata Juru bicara itu menambahkan, menyusul klaim pemerintah AS bahwa pemerintah Suriah mungkin telah "menggunakan senjata kimia dalam skala kecil."
Suriah meminta penyelidikan PBB, tetapi telah menolak untuk membiarkan tim PBB yang menunggu di wilayah itu ke dalam negeri.
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad hanya ingin klaim bahwa pemberontak oposisi yang menggunakan senjata kimia itu untuk diselidiki. Ban mengatakan, tim juga harus memeriksa klaim oposisi.
Ban telah mencatat klaim AS dan "bersikap serius atas penilaian yang disajikan," kata Nesirky.
"Namun, PBB tidak dalam posisi untuk mengomentari penilaian berdasarkan informasi intelijen nasional itu."
Pejabat senior PBB telah melakukan kontak dengan pihak berwenang AS, kata juru bicara tersebut.
Tim PBB yang diusulkan oleh Ban dipimpin oleh Ake Sellstrom, seorang ahli Swedia yang adalah bagian dari pemeriksa PBB di Irak pada tahun 1990-an. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: