Makassar (ANTARA) - Sebanyak enam mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas mengikuti kegiatan pertukaran mahasiswa yang diinisiasi oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dan Universitas Okayama, Jepang.

Kegiatan ini telah berlangsung sejak 11 April 2023 secara virtual hingga tanggal 25 Juli 2023. Pada sesi akhir kegiatan pertukaran mahasiswa ini dilakukan presentasi yang diadakan secara luring di Ruang Senat Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, Rabu.

Muhammad Fauzan Idha, salah seorang peserta dari FKM Unhas dalam final presentasi tersebut memaparkan masih tingginya stunting di Indonesia.

“Terkait dengan stunting ini masih merupakan masalah besar yang belum ditemukan solusinya dengan baik terkait kesehatan masyarakat di Indonesia,” papar mahasiswa FKM tingkat akhir itu.

Baca juga: Buku edukasi bahaya gempa bumi di Pulau Selayar disusun 3 PTNBH

Baca juga: Unhas gelar HCP persiapkan alumni memasuki dunia kerja


Kegiatan pertukaran tersebut diikuti oleh tiga fakultas dari Universitas Hasanuddin di antaranya Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Kedokteran (FK).

Presentasi yang dilakukan mahasiswa kedua belah pihak terkait hasil diskusi dan interaksi mereka selama kegiatan pertukaran pelajar berlangsung. Proses presentasi dihadiri oleh masing-masing kelompok yang terdiri dari 8 kelompok.

Setiap tim atau kelompok menyampaikan hasil diskusi mereka, di antaranya perbedaan budaya, gaya hidup dan fakultas antara Indonesia dan Jepang.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKM Unhas Prof Sukri Palutturi MKes MScPh PhD sangat mengapresiasi dan mendukung dalam program pertukaran tersebut.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih ke Universitas Okayama karena mahasiswa FKM telah diberi kesempatan mengikuti program pertukaran yang banyak memberikan manfaat kepada mahasiswa kedua belah pihak,” ujar Sukri

Prof Sukri berharap kegiatan tersebut bisa terus berlanjut ke depannya, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah wawasan, sharing terkait budaya dan pengetahuan serta membangun jejaring dengan mahasiswa luar negeri.*

Baca juga: ITB-UI-Unhas bikin buku siaga gempa buat anak-anak Kepulauan Selayar

Baca juga: 20 mahasiswa Unhas lolos hibah riset UNESCO-Tanoto Foundation