Erick Thohir tegaskan Indonesia mengutamakan kesetaraan perdagangan
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peopleâs Republic of China Li Qiang (kelima kiri), (kiri ke kanan) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China, di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/Spt
Hal tersebut, menurut Erick, sejalan dengan salah satu nilai penting yang kerap diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada berbagai kesempatan.
Terlebih, Indonesia telah menggelar Forum ASEAN Indo-Pasifik atau AIPF yang menjadi forum membuka jalan menuju diskusi yang lebih mendalam dalam hubungan perdagangan antarnegara di dua kawasan.
Karenanya, Erick menegaskan bahwa arahan Presiden Jokowi sangat jelas, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN diharapkan dapat menjadi landasan untuk meningkatkan kesetaraan dalam hubungan perdagangan.
Dirinya turut mengatakan bahwa tidak mungkin perdagangan berlangsung merugikan satu sama lain.
"Seluruh pihak harus memastikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama untuk rakyat dan negaranya masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya, saat membuka KTT Ke-43 ASEAN, Presiden Jokowi berharap KTT Ke-43 ASEAN dapat dijadikan tempat kerja sama bagi seluruh negara dalam kawasan ASEAN.
Perusahaan milik negara pun diharapkan dapat memanfaatkan KTT ASEAN untuk meningkatkan kesetaraan dalam hubungan perdagangan.
"Jadikanlah kapal ASEAN ini sebagai ladang untuk membangun kerja sama, menciptakan kemakmuran, stabilitas, dan perdamaian," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Hubungan ASEAN-China harus dibarengi saling percaya
Baca juga: Menlu RI: Bank Dunia dan IMF apresiasi ketahanan ekonomi ASEAN
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023