Toboali, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengolaborasikan program ajak bupati kita sambang kampung (Aik Bakung) dengan program gubernur langsung eksekusi kerja membangun Bangka Belitung (Gule Kabung).

"Dua program merakyat ini kita kolaborasikan agar hasilnya menjadi luar biasa untuk masyarakat kita," kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid di Toboali, Rabu.

Bupati menjelaskan, dua program tersebut pada prinsipnya sama, yaitu kepala daerah datang langsung menemui masyarakat mendengar aspirasi mereka dan langsung dieksekusi.

"Sebelumnya kita sudah menjalankan program Aik Kabung dan kemudian Pemprov Babel melalui gagasan Pj Gubernur Suganda mencetus program Gule Kabung, maka ini sudah cocok kita kolaborasikan untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Penjabat Gubernur Babel sinergikan Program Gule Kabung dengan KKN MAs

Baca juga: Pemprov Babel tanggung biaya perawatan ODGJ dipasung 20 tahun


Menurut bupati, program Aik Bakung ini menggunakan sistem pelayanan jemput bola atau semua pelayanan yang biasanya dilakukan di kantor digeser ke desa.

"Dalam program ini, saya ngantor di desa atau di rumah penduduk dan beberapa bidang pelayanan kita bawa ke desa dan diselesaikan hari itu juga," ujarnya.

Menurut dia, program Gule Kabung yang dicetus Pj Gubernur Babel Suganda juga menggunakan yang sama hanya saja jangkauannya lebih luas yaitu mencakup seluruh kabupaten.

"Namun pada intinya program Gule Kabung itu berkoordinasi dengan daerah kabupaten dan kita punya program Aik Bakung yang tentu bisa dikolaborasikan," ujarnya.

Bupati menjelaskan program Aik Bakung itu menunjukkan bahwa pemerintah adalah pelayan publik dengan tugas melayani, bukan minta dilayani.

"Program Aik Bakung ini sudah kita jalankan di sejumlah desa dengan fokus pelayanan kesehatan, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat tanah, dan menampung aspirasi warga," ujarnya.