Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengundang para pelaku bisnis dari Amerika Serikat (AS) berinvestasi pada infrastruktur digital guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital regional ASEAN termasuk melalui investasi infrastruktur digital di Indonesia.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya R.Wijaya Kusumawardhana mengatakan dengan penguatan infrastruktur digital di ASEAN termasuk di Indonesia maka proyeksi pertumbuhan ekonomi digital secara regional bisa lebih optimal untuk terealisasi.

"ASEAN saat ini memperluas perannya di banyak sektor, termasuk di sektor digital, seperti penyimpanan data, infrastruktur TIK, pemanfaatan data, dan mekanisme transfer data, untuk meningkatkan daya saing dan mendorong ASEAN yang sejahtera, tangguh, dan inklusif,” ujar Wijaya di dalam forum "US-ASEAN Business Council:Optimizing Digital Connectivity in ASEAN" yang berlangsung di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan laporan East Asia Forum, pertumbuhan ekonomi digital untuk kawasan Asia Tenggara diprediksikan bertumbuh enam persen setiap tahunnya. Salah satu yang mengambil bagian penting ialah sektor e-commerce yang menyumbang pendapatan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2022.

Baca juga: Media Center KTT ASEAN sediakan internet cepat dukung kerja jurnalis

Lalu dalam laporan "e-Conomy SEA 2022" yang dirilis oleh Google, Temasek, serta Bain and Company diketahui di 2030 kawasan ASEAN akan mencapai pertumbuhan ekonomi digital hingga 1 triliun dolar AS.

Untuk merealisasikan proyeksi-proyeksi tersebut, Wijaya menyebutkan dalam hal transformasi digital negara-negara anggota ASEAN sudah menyiapkan beberapa inisiatif diantaranya Masterplan Digital ASEAN 2025, Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025, serta Komunitas Ekonomi ASEAN 2025.

Berkaca dari program-program itu, ia menyebutkan lewat forum "US-ASEAN Business Council:Optimizing Digital Connectivity in ASEAN" dapat terjadi tindak lanjut untuk keberlanjutan investasi dari AS kepada negara-negara ASEAN tak terkecuali di Indonesia.

Wijaya lebih lanjut mengingatkan para pebisnis dari AS itu mengenai ikatan yang telah dijalin antara Negeri Paman Sam dan ASEAN yang berjalan hampir setengah dekade lamanya.

Dalam hubungan itu cukup banyak kesepakatan bisnis khususnya terkait ekspor dan impor hingga investasi telah tercipta berkat dialog yang aktif. Tentunya dukungan terhadap pengembangan ekonomi di sektor baru yakni digital, diharapkan dapat juga ditunjukkan oleh AS di era transformasi digital ini.

Sejalan dengan pengembangan infrastruktur digital regional, telah banyak program-program pembangunan infrastruktur digital dilakukan Indonesia untuk menciptakan kesetaraan konektivitas digital bagi masyarakatnya.

“Proyek-proyek Indonesia yang sedang berjalan meliputi pusat data, serat optik, dan juga peluncuran Satelit High Throughput Indonesia, SATRIA-1 menjadi awal yang baik untuk terbukanya lebih banyak peluang kolaborasi masa depan di sektor digital,” ujar Wijaya.

Menutup pesannya, Wijaya menyampaikan harapan lewat forum ini dapat tercipta solusi terkini dalam menghadapi permasalahan krusial, penjajakan jalur kerja sama baru, dan meneguhkan kembali kemitraan AS dan ASEAN tak terkecuali dalam sektor digital.

Baca juga: Kemenkominfo intensifkan pengawasan SFR pastikan KTT ke-43 ASEAN aman

Baca juga: Kemenkominfo miliki anggaran Rp14,84 triliun untuk tiga program 2024

Baca juga: Menkominfo sebut artis-selebgram dapat jadi jurkam antijudi online