Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis bergerak di area negatif atau melemah sebesar 17,08 poin seiring tekanan pada saham-saham unggulan.

IHSG BEI ditutup turun 17,08 poin atau 0,34 persen ke posisi 4.994,52. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,84 poin (0,33 persen) ke level 847,82.

"Beberapa pelaku pasar mengambil posisi jual saham-saham unggulan sehingga menekan indeks BEI," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan sentimen negatif dari eksternal yakni data manufaktur China serta data "durable goods AS" yang pada periode Maret lalu juga melemah menambah tekanan bagi indeks BEI.

"Turunnya `durable goods` mengindikasikan terjadi pelambatan terhadap manufaktur AS," kata dia.

Ia menambahkan Bank sentral Eropa (ECB) juga mengindikasikan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini pada pekan depan ketika mengumumkan suku bunga pada 2 Mei mendatang.

Ia memproyeksikan IHSG BEI akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.970-5.011 poin pada besok (26/4).

Sementara, tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 157.765 kali dengan volume mencapai 5,140 miliar lembar saham senilai Rp6,010 triliun. Sebanyak 107 saham mengalami kenaikan, 162 saham melemah dan 118 saham tidak bergerak harganya atau stagnan.

Bursa regional di antaranya indeks Hang Seng menguat 218,19 poin (0,98 persen) ke level 22.401,24, indeks Nikkei-225 naik 82,62 poin (0,60 persen) ke level 13.926,08, Straits Times menguat 8,60 poin (0,26 persen) ke posisi 3.331,31.