Tempuh 7.000 km, demi pelestarian orang utan Sumatera
25 April 2013 16:55 WIB
Salah seorang aktivis berkostum orang utan tengah menunjukkan poster ajakan penyelamatan orang utan Sumatera di Bundaran Air Mancur (BAM) Masjid Agung Palembang, Kamis (25/4). (ANTARA/HO/FS)
Palembang, 25/4 (Antara) - Empat Orang aktivis dari organisasi perlindungan satwa liar Profauna berkeliling Pulau Sumatera dengan kendaraan sepeda motor menempuh perjalanan 7.000 kilometer untuk mengkampanyekan pelestarian orang utan Sumatera.
Juru bicara Profauna, Made Astuty dijumpai di sela kampanye di Bundaran air Mancur Masjid Agung Palembang, Kamis menjelaskan aksi tersebut mereka lakukan mulai 20 April lalu rute dari Jakarta menuju Kota Lampung.
"Perjalanan kami mengelilingi Sumatera melintasi Lampung, Sumsel, Jambi, Sumbar, Sumut, dan Aceh," jelas dia.
Aksi tersebut bertujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian orang utan khususnya di Sumatera dengan melibatkan sejumlah komunitas lokal, ditambah juga tiga pria berkostum orang utan yang beraksi dengan jenaka untuk meramaikan aksi kampanye.
Ia pun menekankan pentingnya penyelamatan orang utan, mengingat populasinya yang mengalami penurunan sebanyak sepuluh ribu ekor atau 80 hingga 90 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Pengurangan tersebut merupakan akibat dari degradasi hutan sangat tinggi, sehingga tingkat pembunuhan orang utan meningkat dan sebagian dari yang ada diperdagangkan. "Sumsel sendiri merupakan salah satu kota besar yang menjadi rantai perdagangan orang utan," katanya.
Menurut dia, orang utan sendiri merupakan jenis hewan peliharaan yang lucu namun rentan terkena penyakit sama seperti manusia, mengingat pola makan jauh berbeda di hutan dan di lingkungan manusia.
Sementara, pihak Balai konservasi sumber daya alam Sumatera Selatan gencar melakukan upaya pelestarian berbagai satwa yang dilindungi tersebut. Di samping itu, gencar melakukan razia terhadap perdagangan satwa liar yang dilindungi di daerah ini. (FN*M033)
Juru bicara Profauna, Made Astuty dijumpai di sela kampanye di Bundaran air Mancur Masjid Agung Palembang, Kamis menjelaskan aksi tersebut mereka lakukan mulai 20 April lalu rute dari Jakarta menuju Kota Lampung.
"Perjalanan kami mengelilingi Sumatera melintasi Lampung, Sumsel, Jambi, Sumbar, Sumut, dan Aceh," jelas dia.
Aksi tersebut bertujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian orang utan khususnya di Sumatera dengan melibatkan sejumlah komunitas lokal, ditambah juga tiga pria berkostum orang utan yang beraksi dengan jenaka untuk meramaikan aksi kampanye.
Ia pun menekankan pentingnya penyelamatan orang utan, mengingat populasinya yang mengalami penurunan sebanyak sepuluh ribu ekor atau 80 hingga 90 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Pengurangan tersebut merupakan akibat dari degradasi hutan sangat tinggi, sehingga tingkat pembunuhan orang utan meningkat dan sebagian dari yang ada diperdagangkan. "Sumsel sendiri merupakan salah satu kota besar yang menjadi rantai perdagangan orang utan," katanya.
Menurut dia, orang utan sendiri merupakan jenis hewan peliharaan yang lucu namun rentan terkena penyakit sama seperti manusia, mengingat pola makan jauh berbeda di hutan dan di lingkungan manusia.
Sementara, pihak Balai konservasi sumber daya alam Sumatera Selatan gencar melakukan upaya pelestarian berbagai satwa yang dilindungi tersebut. Di samping itu, gencar melakukan razia terhadap perdagangan satwa liar yang dilindungi di daerah ini. (FN*M033)
Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: