Pasar akan respons positif kenaikan harga BBM
25 April 2013 16:43 WIB
Petugas melayani pengisian BBM jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Bandung, Jabar, Selasa (30/10/12). (FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
Jakarta (ANTARA News) - Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi diperkirakan akan direspons positif oleh para pelaku pasar, termasuk di bursa saham, kata Analis Recapital Securities Pardomuan Sihombing.
"Menurut saya kenaikan harga BBM tetap akan direspons positif oleh pasar modal. Buktinya saat pemerintah pertama kali mengeluarkan wacana kenaikan itu beberapa waktu lalu, indeks harga saham gabungan terus naik," kata Pardomuan seusai menjadi pembicara dalam seminar nasional "Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah Dominasi Asing" yang diselenggarakan Infobank di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan yang harus diwaspadai pemerintah adalah kemungkinan melonjaknya inflasi sebab jika inflasi meningkat terlalu tajam, investasi akan turun dan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
"Kebijakan ini bagus, tapi pemerintah harus cepat implementasikan untuk mencegah orang menimbun BBM sementara," kata dia.
Dia juga meminta pemerintah mengantisipasi kemungkinan gejolak yang terjadi di masyarakat saat pemberlakuan dua harga BBM bersubsidi.
"Logikanya ketika kita beli BBM bersubsidi, kita lihat ada dua harga, yang satu Rp4.500 yang satu lagi Rp6.500, itu kan bisa ngamuk orangnya. Tapi secara umum kebijakan ini bagus, untuk menghemat subsidi pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memastikan adanya skema pengurangan konsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi roda empat atau berplat hitam yang ditetapkan dalam waktu dekat.
"Pendalaman kita pada satu titik yaitu mengurangi subsidi bagi plat hitam," ujar Hatta.
Hatta mengatakan kajian teknis sedang dipersiapkan secara matang oleh Kementerian ESDM dan implementasi kebijakan tersebut menunggu kepastian dari Presiden.
"Jangan tanya saya kepastiannya, bicara teknis tanya sama Menteri ESDM," katanya.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah menyiapkan skenario kenaikan harga bensin jenis premium dan solar untuk mobil pribadi dari Rp4.500 menjadi Rp6.500-Rp7.000 per liter.
Sementara, harga BBM bersubsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tetap Rp4.500 per liter.
Menurut Jero, kalau kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi diterapkan mulai Mei 2013, maka penghematan subsidi BBM yang didapat bisa Rp21 triliun.
"Menurut saya kenaikan harga BBM tetap akan direspons positif oleh pasar modal. Buktinya saat pemerintah pertama kali mengeluarkan wacana kenaikan itu beberapa waktu lalu, indeks harga saham gabungan terus naik," kata Pardomuan seusai menjadi pembicara dalam seminar nasional "Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah Dominasi Asing" yang diselenggarakan Infobank di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan yang harus diwaspadai pemerintah adalah kemungkinan melonjaknya inflasi sebab jika inflasi meningkat terlalu tajam, investasi akan turun dan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
"Kebijakan ini bagus, tapi pemerintah harus cepat implementasikan untuk mencegah orang menimbun BBM sementara," kata dia.
Dia juga meminta pemerintah mengantisipasi kemungkinan gejolak yang terjadi di masyarakat saat pemberlakuan dua harga BBM bersubsidi.
"Logikanya ketika kita beli BBM bersubsidi, kita lihat ada dua harga, yang satu Rp4.500 yang satu lagi Rp6.500, itu kan bisa ngamuk orangnya. Tapi secara umum kebijakan ini bagus, untuk menghemat subsidi pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memastikan adanya skema pengurangan konsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi roda empat atau berplat hitam yang ditetapkan dalam waktu dekat.
"Pendalaman kita pada satu titik yaitu mengurangi subsidi bagi plat hitam," ujar Hatta.
Hatta mengatakan kajian teknis sedang dipersiapkan secara matang oleh Kementerian ESDM dan implementasi kebijakan tersebut menunggu kepastian dari Presiden.
"Jangan tanya saya kepastiannya, bicara teknis tanya sama Menteri ESDM," katanya.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah menyiapkan skenario kenaikan harga bensin jenis premium dan solar untuk mobil pribadi dari Rp4.500 menjadi Rp6.500-Rp7.000 per liter.
Sementara, harga BBM bersubsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tetap Rp4.500 per liter.
Menurut Jero, kalau kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi diterapkan mulai Mei 2013, maka penghematan subsidi BBM yang didapat bisa Rp21 triliun.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: