Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pembangunan tujuh bandar udara atau bandara selesai tahun ini.

"Ada beberapa bandara yang menjadi target kami dalam paparan ini, dari Singkawang, Pahuwato, Bolaang Mongondow, dan Siboru," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Eka Kristi Endah Murni di Jakarta, Selasa.

Bandara lainnya yang juga ditargetkan selesai tahun ini di antaranya Bandara Mandailing Natal, Banggai Laut, dan Kediri. Khusus untuk Bandara Kediri, pembangunannya dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dalam pemaparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (5/9), Maria mengatakan Kemenhub menargetkan ketujuh bandara tersebut dapat beroperasi pada 2024.

Sementara itu, Bandara Batukunik yang pembangunannya selesai pada 2020, Bandara Ngloram yang selesai pada 2021, dan Bandara Nabire Baru yang selesai pada 2022, juga diharapkan dapat beroperasi pada 2024.

Sedangkan untuk Bandara Sobaham yang akan dibangun pada 2024, diharapkan dapat beroperasi pada tahun yang sama.

Berdasarkan pemaparan Maria, Kemenhub menargetkan operasi 11 bandara baru tahun 2024 dengan pagu anggaran sebesar Rp132,8 miliar.

Di samping itu, kementerian juga memprioritaskan pengembangan bandara di kawasan prioritas mencakup kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), kawasan industri (KI), dan kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan pagu anggaran 2024 senilai Rp404 miliar.

Maria mengatakan Kemenhub mendukung konektivitas dan pengembangan daerah perbatasan dengan pengembangan bandara sebanyak 17 lokasi di kawasan perbatasan. Adapun pagu anggaran pengembangan bandara di kawasan perbatasan sebesar Rp343,6 miliar.

Selain itu, Kemenhub sedang membangun Bandara VVIP di kawasan IKN dan mengembangkan Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Maria, pembangunan Bandara VVIP masih dalam proses penyiapan dokumen perencanaan yang mencakup studi kelayakan, rencana induk dan penetapan lokasi, serta rencana teknik terinci.

Baca juga: Kemenhub pastikan penerbangan di Soetta lancar dukung KTT ASEAN

Baca juga: AP II dan perusahaan Vietnam jajaki potensi kerja sama bisnis bandara