Yogyakarta (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pelecehan seksual di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta.

"Kami sudah melakukan penyelidikan, 'kan itu informasinya ada di media sosial," kata Direktur Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol. F.X. Endriadi di Mapolda DIY, Kabupaten Sleman, Selasa.

Kombes Pol. Endriadi menuturkan bahwa Polda DIY telah menerima laporan resmi terkait dengan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.

Meski demikian, Endriadi belum bersedia membeberkan lebih jauh mengenai kasus yang diduga terjadi di lingkungan STMM itu.

"Nanti datanya kami sampaikan," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Hary Budiarto memastikan pembentukan tim pencari fakta (TPF) di STMM Yogyakarta untuk menelusuri kabar dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus itu.

Sementara itu, Ketua STMM Yogyakarta Noor Iza mengatakan bahwa lembaganya melalui tim yang dibentuk telah memperoleh laporan terkait dengan dugaan pelecehan seksual di lingkungan STMM dan segera melakukan serangkaian pendalaman.

Selain menindaklanjuti aduan, menurut Noor, tim internal itu juga berfungsi memberikan pendampingan bagi mahasiswa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual tersebut.

Noor mengutarakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan sejumlah mahasiswa yang melapor atau diduga menjadi korban terkait dengan dugaan pelecehan seksual itu.

"Mungkin empat orang dimintai keterangan, tetapi yang betul-betul saya cek yang fokus dua orang. Satu orang sebenarnya, yang satu lagi pendampingnya saja," kata dia.

Keterangan dari sejumlah pelapor itu, lanjut dia, akan menjadi pijakan tim internal STMM menelusuri siapa terduga pelaku.

Sebelumnya, BEM STMM Yogyakarta melalui akun resmi Instagram mereka @bemstmmyk, Kamis (31/8), mengunggah informasi adanya dugaan tindak pelecehan seksual di kampus itu.

Berdasarkan unggahan akun tersebut, peristiwa pelecehan seksual itu terjadi pada hari Rabu (28/8) di toilet putri Gedung Sociocultural, STMM Yogyakarta.

"Ada beberapa oknum yang merekam secara tidak bertanggung jawab di dalam toilet perempuan Gedung Sociocultural," tulis akun itu pada unggahannya.

Aksi oknum itu disebutkan telah memakan korban sebanyak empat orang tanpa dijelaskan secara perinci siapa saja mereka.

Baca juga: Kominfo pastikan STMM bentuk TPF telusuri dugaan pelecehan seksual
Baca juga: STMM Yogyakarta diminta jadi pusat pendidikan transformasi digital