"Rail library ini mengenalkan anak-anak pada transportasi umum, khususnya kereta, supaya anak-anak juga lebih mencintai mobilisasi menggunakan kereta, daripada menggunakan motor, mobil, untuk mengurangi emisi karbon di sekitar lingkungan kita," kata Camat Jambe Chaidir saat ditemui di Stasiun Daru, Tangerang, Banten, pada Selasa.
Chaidir berterima kasih kepada PT KAI yang telah berkolaborasi dengan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan Kecamatan Jambe, untuk menghadirkan layanan kesehatan (rail clinic) dan perpustakaan (rail library) di Stasiun Daru.
"Harapannya semoga konsisten diadakan setahun sekali, bisa bermanfaat kepada masyarakat di Desa Daru, utamanya kepada anak-anak. Dengan rail clinic dan rail library, selain mengajarkan anak-anak tentang pentingnya hidup sehat, juga mengajarkan mereka agar cinta membaca demi mencerdaskan kehidupan bangsa," ucapnya.
Deputi Bidang Pelayanan dan Komersial KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Ali Afandi menjelaskan ada lima rangkaian kereta dalam rail clinic dan rail library yakni satu rangkaian untuk pelayanan medis, satu rangkaian untuk tim medis, dan satu rangkaian untuk perpustakaan.
"Setelah mendapatkan pengobatan atau pemeriksaan, anak-anak bisa membaca. Ini adalah langkah mengajak masyarakat, utamanya anak-anak untuk mencintai dan menggunakan transportasi umum, memberi edukasi agar transportasi umum di Indonesia bisa lebih baik ke depannya," katanya.
Di dalam rail library, lanjutnya, terdapat perpustakaan manual dengan beragam buku untuk anak-anak dan pengetahuan umum untuk dewasa.
Baca juga: KAI luncurkan layanan kesehatan dan perpustakaan gratis di kereta
"Menurut saya bagus buat anak-anak supaya senang membaca, karena jarang sekali kan acara seperti ini, anak-anak juga semangat, antusiasnya tinggi sekali saat dengar ada perpustakaan di kereta, mereka langsung menanggapi 'saya mau ikut bu', positif sekali responsnya," ucap Kokom.
Baca juga: Ikut tingkatkan literasi di Indramayu KAI hadirkan "Rail Library"