Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 5,04 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.991,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,25 poin atau 0,13 persen ke posisi 968,66.

“Penurunan ini akibat dari beberapa rilis data ekonomi beberapa negara yang menunjukkan pelemahan, seperti kenaikan inflasi di Korea Selatan dan PMI Indeks Australia yang masih berada di zona kontraksi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Selain itu, sektor properti China semakin menunjukkan keterpurukan, yang mana dari 50 developer swasta terbesar di China, 34 diantaranya mengalami tunggakan pembayaran obligasi luar negeri.

Selain itu, 16 lainnya termasuk Country Garden Holdings Co. menghadapi tunggakan pembayaran obligasi luar dan dalam negeri dengan total tunggakan mencapai 1,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada September 2023.

Pada masa tenggang yang berakhir pada 5- 6 September, Country Garden Holdings Co. harus membayar bunga obligasi senilai 22,5 juta dolar AS, yang mana apabila gagal bayar, hal tersebut memungkinkan kreditur untuk menyatakan gagal bayar.

Risiko gagal bayar Country Garden Holdings Co. tentu sangat berbahaya mengingat perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan properti yang paling banyak berhutang di dunia.

Di sisi lain, pemerintah China memberikan stimulus terkait penurunan ambang batas uang muka pembelian rumah dan berhasil memicu kenaikan saham sektor properti di Bursa Hang Seng dan Shanghai pada perdagangan kemarin.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 2,86 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,95 persen dan 0,36 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi yang turun minus 1,28 persen, diikuti sektor barang konsumen primer minus 0,58 persen dan sektor energi minus 0,50 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MOLI, GTRA, GTBO, FREN dan COAL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni IRSX, CYBR, WIDI, LMAX dan ASHA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.144.892 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,92 miliar lembar saham senilai Rp8,62 triliun. Sebanyak 236 saham naik, 286 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 97,60 poin atau 0,30 persen ke 33.036,80, indeks Hang Seng melemah 387,25 poin atau 2,06 persen ke 18.456,91, indeks Shanghai melemah 22,69 poin atau 0,71 persen ke 3.154,37, dan indeks Strait Times melemah 12,14 poin atau 0,37 persen ke 3.226,83.

Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa kawasan dan global

Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 10,97 poin