Pasaman Barat kembangkan listik tenaga surya
25 April 2013 08:03 WIB
Menteri Energi dan Suber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik didampingi Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg (kiri) dan Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana (kanan) saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1MWp seusai persesmian di Desa Kubu, Karangasem, Bali. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana) ()
Simpang Ampek, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar akan membangun pembangkit listrik tenaga surya di Jorong Patia Bubua Kecamatan Sungai Beremas pada 2013 ini.
"Program PLTS itu merupakan program Kementrian PDT dengan mengucurkan dana lebih dari Rp1 miliar. PLTS itu ditargetkan akan mampu menerangi 100 kepala keluarga di daerah itu nantinya,"kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pasaman Barat, Faizir Djohan di Simpang Ampek, Kamis.
Dia mengatakan bantuan PLTS dari pemerintah pusat itu diperuntukkan untuk wilayah pesisir.
Menurutnya, PLTS merupakan program pemerintah pusat melalui Kementrian Daerah Tertinggal untuk daerah yang sulit terjangkau terutama daerah pesisir. PLTS diharapkan mampu memberikan manfaat untuk masyarakat sehingga bisa meningkatkan ekonomi.
"Kita akan terus mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat sehingga warga terpencil bisa menikmati listrik. PLTS merupakan energi alternatif selain PLN,"katanya.
Lebih jauh dia katakan pada 2012 lalu Pulau Panjang juga memperoleh bantuan tenaga surya. Saat ini warga sudah bisa menikmati listrik.
PLTS di Pulau Panjang itu sudah mampu menerangi sebanyak 350 kepala keluarga yang ada di pulau itu. Pulau yang memiliki jarak tempuh 45 menit dari daratan Aia Bangih itu saat ini sudah terang benderang ketika malam hari.
"Kalau kita lihat dari daratan pulau itu sangat indah saat ini dengan dihiasi lampu-lampu. Rumah penduduk sudah terang dan tidak gelap lagi,"katanya.
Sebelumnya, katanya warga di Pulau Panjang masih menggunakan lampu dinding. Jika aliran listrik ada maka akan memperlancar kegiatan warga yang ada di daerah itu.
"Mudah-mudahan melalui program PLTS akan mampu menerangi daerah pesisir yang sulit terjangkau aliran PLN. Kita menginginkan semua daerah tertinggal sudah dialiri listrik,"ujarnya.
"Program PLTS itu merupakan program Kementrian PDT dengan mengucurkan dana lebih dari Rp1 miliar. PLTS itu ditargetkan akan mampu menerangi 100 kepala keluarga di daerah itu nantinya,"kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pasaman Barat, Faizir Djohan di Simpang Ampek, Kamis.
Dia mengatakan bantuan PLTS dari pemerintah pusat itu diperuntukkan untuk wilayah pesisir.
Menurutnya, PLTS merupakan program pemerintah pusat melalui Kementrian Daerah Tertinggal untuk daerah yang sulit terjangkau terutama daerah pesisir. PLTS diharapkan mampu memberikan manfaat untuk masyarakat sehingga bisa meningkatkan ekonomi.
"Kita akan terus mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat sehingga warga terpencil bisa menikmati listrik. PLTS merupakan energi alternatif selain PLN,"katanya.
Lebih jauh dia katakan pada 2012 lalu Pulau Panjang juga memperoleh bantuan tenaga surya. Saat ini warga sudah bisa menikmati listrik.
PLTS di Pulau Panjang itu sudah mampu menerangi sebanyak 350 kepala keluarga yang ada di pulau itu. Pulau yang memiliki jarak tempuh 45 menit dari daratan Aia Bangih itu saat ini sudah terang benderang ketika malam hari.
"Kalau kita lihat dari daratan pulau itu sangat indah saat ini dengan dihiasi lampu-lampu. Rumah penduduk sudah terang dan tidak gelap lagi,"katanya.
Sebelumnya, katanya warga di Pulau Panjang masih menggunakan lampu dinding. Jika aliran listrik ada maka akan memperlancar kegiatan warga yang ada di daerah itu.
"Mudah-mudahan melalui program PLTS akan mampu menerangi daerah pesisir yang sulit terjangkau aliran PLN. Kita menginginkan semua daerah tertinggal sudah dialiri listrik,"ujarnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: