Ketum PBNU temui Jokowi terkait agenda Munas Alim Ulama 2023
4 September 2023 22:27 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB-NU) KH Yahya Cholil Staquf saat menyampaikan keterangan kepada wartawan perihal pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023) (ANTARA/Indra Arief Pribadi).
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB-NU) KH Yahya Cholil Staquf menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminta Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama yang bergulir pada 18 hingga 20 September 2023.
"Tadi saya mengantarkan surat permohonan untuk Bapak Presiden untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama," kata Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Senin malam.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB, kata Yahya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengonfirmasi kesediaannya untuk hadir dalam agenda pembukaan kegiatan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).
"Beliau (Jokowi) memastikan akan hadir pada 18 September secara resmi membuka Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yahya menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas waktu luang yang telah diberikan kepada PBNU di tengah kepadatan jadwal Presiden menjelang perhelatan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Gus Yahya memastikan tidak ada topik pembicaraan seputar situasi aktual politik di dalam negeri selama pertemuan dengan Jokowi.
"Gak ada sama sekali malah cuma guyon-guyon cerita kiai yang agak lucu. Seharian ini kan terlalu capek beliau, ada 13 meeting dengan berbagai tokoh internasional," katanya.
Obrolan yang dilakukan hanya seputar beberapa hal teknis yang berkaitan dengan waktu kedatangan Presiden di agenda PBNU, kata Yahya menambahkan.
"Saya berterima kasih pada Presiden karena hari ini beliau sangat sibuk. Ada 13 meeting dan saya masih disempat-sempatkan untuk mendapatkan waktu karena keperluan saya atas nama PBNU juga sangat mendesak," katanya.
PBNU dijadwalkan menggelar Munas Alim Ulama dan konferensi besar di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18 hingga 20 September 2023.
Kegiatan tersebut akan dibuka mulai pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
Agenda Munas Alim Ulama akan membicarakan persoalan agama terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU.
Baca juga: PBNU akan gelar Munas Alim Ulama dan konferensi besar
Baca juga: Munas NU bakal soroti masalah kesehatan, pendidikan hingga kesra
"Tadi saya mengantarkan surat permohonan untuk Bapak Presiden untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama," kata Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Senin malam.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB, kata Yahya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengonfirmasi kesediaannya untuk hadir dalam agenda pembukaan kegiatan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).
"Beliau (Jokowi) memastikan akan hadir pada 18 September secara resmi membuka Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yahya menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas waktu luang yang telah diberikan kepada PBNU di tengah kepadatan jadwal Presiden menjelang perhelatan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Gus Yahya memastikan tidak ada topik pembicaraan seputar situasi aktual politik di dalam negeri selama pertemuan dengan Jokowi.
"Gak ada sama sekali malah cuma guyon-guyon cerita kiai yang agak lucu. Seharian ini kan terlalu capek beliau, ada 13 meeting dengan berbagai tokoh internasional," katanya.
Obrolan yang dilakukan hanya seputar beberapa hal teknis yang berkaitan dengan waktu kedatangan Presiden di agenda PBNU, kata Yahya menambahkan.
"Saya berterima kasih pada Presiden karena hari ini beliau sangat sibuk. Ada 13 meeting dan saya masih disempat-sempatkan untuk mendapatkan waktu karena keperluan saya atas nama PBNU juga sangat mendesak," katanya.
PBNU dijadwalkan menggelar Munas Alim Ulama dan konferensi besar di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18 hingga 20 September 2023.
Kegiatan tersebut akan dibuka mulai pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
Agenda Munas Alim Ulama akan membicarakan persoalan agama terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU.
Baca juga: PBNU akan gelar Munas Alim Ulama dan konferensi besar
Baca juga: Munas NU bakal soroti masalah kesehatan, pendidikan hingga kesra
Pewarta: Andi Firdaus/Indra Arief Pribadi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: