Jakarta (ANTARA) - PT Taspen (Persero) terpilih menjadi Ketua Asian Civil Service Pension Association (ACSPA) serta tuan rumah Asian Civil Service Pension Forum (ACSPF) yang diselenggarakan pada 31 Agustus – 1 September 2023.

Direktur Utama Taspen A.N.S. Kosasih mengatakan kepercayaan tersebut merupakan hasil dari kinerja perusahaan mencatatkan kenaikan imbal hasil investasi (Yield on Investment/YOI) rata-rata 27,7 persen di atas industri dalam lima tahun terakhir.

“Kami bersyukur dapat mencapai kinerja yang setara dengan pengelola dana pensiun di negara-negara Asia sehingga bisa dipercaya sebagai Ketua ACSPA dan tuan rumah ACSPF,” kata Kosasih dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menteri PANRB: Taspen harus lakukan transformasi layanan

Kosasih menambahkan, kinerja positif perusahaan adalah wujud komitmen Taspen dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Performa perusahaan terus diaudit secara periodik oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama lima tahun terakhir dan tidak ada temuan material terkait investasi maupun operasional.

Dalam pelaksanaan investasi dan pengelolaan seluruh program yang ada, Taspen mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Taspen juga selalu memberikan laporan pengelolaan dana investasi kepada Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan OJK secara periodik.

Pengelolaan investasi tersebut, sambung Kosasih, menjadi salah satu agenda penting yang dibahas bersama seluruh anggota ACSPA pada kegiatan ACSPF.

Kosasih menjelaskan strategi investasi Taspen menerapkan prinsip PAHALA, yaitu Pastikan Aman, Hasil, Andal, Likuid, dan Antisipatif.

Prinsip tersebut mengandung makna bahwa investasi selalu memperhitungkan tingkat risiko (Aman), memastikan investasi menghasilkan yield/return yang optimal (Hasil), memastikan instrumen yang digunakan tepat melalui analisis (Andal), memastikan instrumen investasi mudah dicairkan (Likuid), dan memastikan pengalokasian aset-aset investasi dengan memperhatikan kondisi pasar terkini (Antisipatif).

Baca juga: Taspen catat hasil investasi 20 persen lebih tinggi dari industri

Dengan strategi investasi tersebut, dana kelolaan Taspen per Juni 2023 lebih banyak dialokasikan pada instrumen obligasi pemerintah sebesar 60 persen, deposito 16 persen, obligasi korporasi 9 persen, reksadana 7 persen, saham 4 persen, surat utang jangka menengah 2 persen, dan instrumen lainnya 2 persen.

Instrumen lainnya mencakup investasi langsung, entitas asosiasi, properti, dan efek beragun aset.

“Taspen berkomitmen untuk selalu amanah dalam mengelola dana peserta dan pensiunan ASN dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada peserta dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Kosasih.

Taspen terus melakukan pembenahan dan mendekatkan diri dengan peserta melalui 57 kantor cabang, 45 mitra bayar, serta lebih dari 17.000 titik layanan fisik dan lebih dari 3.000.000 titik layanan digital.

Tercatat, Taspen saat ini melayani 3,72 juta aparatur sipil negara (ASN) aktif dan 3,03 juta pensiunan ASN yang tersebar di seluruh Indonesia.