Bahas harga BBM tunggu presiden pulang
24 April 2013 16:30 WIB
Polisi menelikung demonstran dalam demonstrasi menolak rencana kenaikan harga BBM dengan polisi di Kawasan Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (31/3). Dalam kericuhan tersebut Polrestabes Surabaya menahan sembilan pengunjuk rasa. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan, kebijakan harga bahan bakar minyak subsidi akan dibahas dalam sidang kabinet setelah 26 April 2013.
"Tunggu presiden pulang pada 26 April, lalu kami rapat," katanya di Jakarta, Rabu.
Presiden Susilo Yudhoyono tengah melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, yakni Singapura, Myanmar, dan Brunei.
Yudhoyono dan rombongan yang berangkat Senin (22/4), dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air, Jumat (26/4).
Menurut Wacik, saat ini, pemerintah masih terus membahas persiapan rencana kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi tersebut.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, menambahkan, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) masih mempersiapkan teknis pelaksanaan rencana tersebut.
Sementara, persiapan aturan pendukung, lanjutnya, sudah selesai. "Pada 26 April sudah selesai semua," katanya.
Sebelumnya, Yudhoyono mengisyaratkan, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dengan menaikkan harganya bagi masyarakat mampu.
"Bagi yang tidak mampu, subsidi BBM masih diberi dan bagi yang mampu, ada kenaikan harga BBM. Ekonomi akan sehat dan adil untuk rakyat," kata Yudhoyono, seperti dikutip dari salah satu kicauan berserinya dalam akun twitter-nya di Jakarta, Selasa.
Pemerintah menyiapkan skenario kenaikan harga BBM subsidi jenis premium dan solar untuk mobil pribadi dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter mulai Mei 2013. Sementara, harga BBM subsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tetap Rp4.500 per liter.
Untuk solar, skenarionya adalah 90 persen SPBU akan menjual dengan harga Rp4.500 dan 10 persen yang lain menjual Rp6.500 perliter.
(K007/N002)
"Tunggu presiden pulang pada 26 April, lalu kami rapat," katanya di Jakarta, Rabu.
Presiden Susilo Yudhoyono tengah melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, yakni Singapura, Myanmar, dan Brunei.
Yudhoyono dan rombongan yang berangkat Senin (22/4), dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air, Jumat (26/4).
Menurut Wacik, saat ini, pemerintah masih terus membahas persiapan rencana kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi tersebut.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, menambahkan, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) masih mempersiapkan teknis pelaksanaan rencana tersebut.
Sementara, persiapan aturan pendukung, lanjutnya, sudah selesai. "Pada 26 April sudah selesai semua," katanya.
Sebelumnya, Yudhoyono mengisyaratkan, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dengan menaikkan harganya bagi masyarakat mampu.
"Bagi yang tidak mampu, subsidi BBM masih diberi dan bagi yang mampu, ada kenaikan harga BBM. Ekonomi akan sehat dan adil untuk rakyat," kata Yudhoyono, seperti dikutip dari salah satu kicauan berserinya dalam akun twitter-nya di Jakarta, Selasa.
Pemerintah menyiapkan skenario kenaikan harga BBM subsidi jenis premium dan solar untuk mobil pribadi dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter mulai Mei 2013. Sementara, harga BBM subsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tetap Rp4.500 per liter.
Untuk solar, skenarionya adalah 90 persen SPBU akan menjual dengan harga Rp4.500 dan 10 persen yang lain menjual Rp6.500 perliter.
(K007/N002)
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: