Samsung berencana tambahkan AI generatif ke produk peralatan rumah
4 September 2023 09:51 WIB
Ilustrasi perangkat dengan standar Matter Device yang bisa dikontrol melalui aplikasi Samsung maupun Google berkat kemitraan keduanya mendorong perkembangan sistem rumah pintar. (ANTARA/HO/Samsung)
Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. sedang bekerja untuk menambahkan fitur kecerdasan buatan (AI) generatif ke peralatan rumah tahun depan, kata seorang wakil presiden eksekutif dalam acara pameran teknologi IFA di Berlin, Jerman.
"Kami sedang mempersiapkan teknologi kecerdasan buatan generatif untuk peralatan rumah kami," kata Kepala Tim Pengembangan Perangkat Lunak Divisi Peralatan Digital Samsung Yoo Mi-young dalam sebuah briefing media pada hari Sabtu.
Dia mengatakan teknologi kecerdasan buatan generatif akan diterapkan pada suara, visi, dan tampilan, sehingga produk elektronik rumah tangga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan dan diinginkan oleh konsumen dan dapat merespons dengan sesuai.
Baca juga: ILO: AI kemungkinan tak akan hancurkan sebagian besar pekerjaan
Gawai rumah akan dapat berkomunikasi dengan pengguna dengan cara yang lebih seperti percakapan, dan merespons pertanyaan pengguna dengan lebih baik berdasarkan pertukaran sebelumnya dan dalam konteks, tambahnya.
Mereka juga akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang, misalnya, jenis makanan yang sedang dimasak dalam oven, atau bahan makanan apa yang disimpan dalam lemari es, untuk dapat memberikan resep yang disesuaikan dan saran diet.
Samsung juga sedang mengembangkan chipset untuk mengurangi konsumsi energi, karena perangkat rumah semakin cerdas dan memproses jumlah data yang besar.
Baca juga: Deretan produk elektronik bantu aktivitas di rumah ala Natasha Surya
"Kami sedang mengembangkan chipset yang membantu peralatan rumah dengan kecerdasan buatan generatif mengonsumsi kurang dari 0,1 watt setiap 24 jam mereka berjalan," kata Yoo, menambahkan bahwa Samsung berencana untuk menerapkan chipset tersebut tahun depan.
Konsumen Eropa, khususnya, telah mulai menyadari pentingnya perangkat yang lebih cerdas dan terhubung dalam rangka menghemat energi dan mengurangi tagihan listrik.
"Orang-orang semakin memperhatikan keuntungan dari perangkat terhubung, karena sekarang mereka melihat bahwa peralatan terhubung telah membantu mereka mengurangi biaya energi," katanya.
Baca juga: IMOU luncurkan "smart home AI" generasi baru lewat IMOU SENSE
Dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, Samsung secara ketat memegang tiga prinsip inti yaitu keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
Samsung memulai kampanye rumah pintar pada tahun 2014, ketika mengakuisisi SmartThings, platform terbuka yang berkantor pusat di Washington untuk Internet of Things.
Tujuan kampanye tersebut adalah untuk menghubungkan semua peralatan rumah, membuat mereka bisa merasakan dan mendeteksi situasi sekitar berdasarkan pola yang dipelajari, dan merekomendasikan pilihan terbaik melalui optimasi otomatis. Demikian disiarkan Yonhap, Minggu (3/9/2023).
Baca juga: Teknologi "smart home" solusi mengamankan rumah saat bepergian
"Kami sedang mempersiapkan teknologi kecerdasan buatan generatif untuk peralatan rumah kami," kata Kepala Tim Pengembangan Perangkat Lunak Divisi Peralatan Digital Samsung Yoo Mi-young dalam sebuah briefing media pada hari Sabtu.
Dia mengatakan teknologi kecerdasan buatan generatif akan diterapkan pada suara, visi, dan tampilan, sehingga produk elektronik rumah tangga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan dan diinginkan oleh konsumen dan dapat merespons dengan sesuai.
Baca juga: ILO: AI kemungkinan tak akan hancurkan sebagian besar pekerjaan
Gawai rumah akan dapat berkomunikasi dengan pengguna dengan cara yang lebih seperti percakapan, dan merespons pertanyaan pengguna dengan lebih baik berdasarkan pertukaran sebelumnya dan dalam konteks, tambahnya.
Mereka juga akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang, misalnya, jenis makanan yang sedang dimasak dalam oven, atau bahan makanan apa yang disimpan dalam lemari es, untuk dapat memberikan resep yang disesuaikan dan saran diet.
Samsung juga sedang mengembangkan chipset untuk mengurangi konsumsi energi, karena perangkat rumah semakin cerdas dan memproses jumlah data yang besar.
Baca juga: Deretan produk elektronik bantu aktivitas di rumah ala Natasha Surya
"Kami sedang mengembangkan chipset yang membantu peralatan rumah dengan kecerdasan buatan generatif mengonsumsi kurang dari 0,1 watt setiap 24 jam mereka berjalan," kata Yoo, menambahkan bahwa Samsung berencana untuk menerapkan chipset tersebut tahun depan.
Konsumen Eropa, khususnya, telah mulai menyadari pentingnya perangkat yang lebih cerdas dan terhubung dalam rangka menghemat energi dan mengurangi tagihan listrik.
"Orang-orang semakin memperhatikan keuntungan dari perangkat terhubung, karena sekarang mereka melihat bahwa peralatan terhubung telah membantu mereka mengurangi biaya energi," katanya.
Baca juga: IMOU luncurkan "smart home AI" generasi baru lewat IMOU SENSE
Dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, Samsung secara ketat memegang tiga prinsip inti yaitu keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
Samsung memulai kampanye rumah pintar pada tahun 2014, ketika mengakuisisi SmartThings, platform terbuka yang berkantor pusat di Washington untuk Internet of Things.
Tujuan kampanye tersebut adalah untuk menghubungkan semua peralatan rumah, membuat mereka bisa merasakan dan mendeteksi situasi sekitar berdasarkan pola yang dipelajari, dan merekomendasikan pilihan terbaik melalui optimasi otomatis. Demikian disiarkan Yonhap, Minggu (3/9/2023).
Baca juga: Teknologi "smart home" solusi mengamankan rumah saat bepergian
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: