Jakarta (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara meraih Piala Presiden RI pada kejuaraan nasional pacu kuda Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) ke-57 seri 11 tahun 2023 yang juga menjadi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara yang berlangsung di Gelanggang Kandi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Minggu.

“Kejurnas pacu kuda Pordasi ke-57 seri II tahun 2023 kali ini berbeda dengan sebelumnya, sebab diselenggarakan bersamaan dengan babak kualifikasi PON XXI/2024 yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara,” kata Ketum Pengurus Pusat (PP.) Pordasi Triwatty Marciano dilansir dari keterangan resmi, Senin.

Sebanyak 94 ekor kuda bertanding dari 12 provinsi, antara lain Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, DI.Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara. Mereka berlaga pada 10 nomor pertandingan yang mana akan digelar pada PON XXI/2024 di Lapangan Pacu Kuda H.M.Hasan Gayo, Belang Bebangka, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Technical Delegate (TD) Berkuda Komisi Pacu PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Fauzan Haviz menjelaskan bahwa pada pelaksanaan PON nanti, akan ada 10 peserta dari 10 nomor pertandingan yang diselenggarakan. Jika pada babak kualifikasi ini jumlah peserta 10 atau lebih sedikit, maka semuanya lolos kualifikasi.

Kontingen Sulawesi Utara yang meraih total poin 94 hasil akumulasi dari seri sebelumnya, menjadi juara dan berhak meraih Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia.

“Dengan semakin banyaknya kejuaraan pacu kuda di Sumbar, ini meningkatkan kualitas para joki dan kuda bahkan di tingkat nasional. Ini juga menambah gairah pemilik kuda untuk memiliki kuda-kuda yang handal,” kata Triwatty Marciano.

Baca juga: PP Pordasi setuju lapangan pacu kuda Kandi Sawahlunto untuk Kejurnas

Ditambah adanya manfaat dari sport tourism yang diikuti dengan sport industry, terlihat UKM masyarakat sekitar ikut meramaikan arena Pacu Kuda sebagai nilai tambah.

“Ini adalah salah satu wujud kerja sama antara Pordasi dengan Kementerian Koperasi & UKM, jadi memang kita sudah sepakat dalam MoU bahwa setiap kegiatan pacu kuda akan selalu dibarengi dengan kegiatan UKM setempat (dalam hal ini UKM Sawahlunto), ini juga salah satu tolok ukur keberhasilan,” tambah Triwatty.

Tak ketinggalan meramaikan UKM, ada juga keterlibatan pegiat seni yakni pelukis dan fotografer yang berkarya mengabadikan momen Pacu Kuda. Lukisan yang mengabadikan Kejurnas Pacu Kuda itu langsung dilelang kepada para hadirin guna mengapresiasi karya para seniman. Selain itu, diundang juga komunitas fotografer Global Photographic Artists (GPA) untuk turut mengabadikan momen. Kolaborasi kompetisi berkuda dan komunitas seni sudah dilakukan sejak 2007.

Diantara UKM lokal yang mendapatkan dukungan atas berkesinambungannya pacu kuda, peternakan menjadi yang paling penting. Hal tersebut disadari Deri Asta sehingga ia sampaikan harapannya agar peternak di daerahnya mendapatkan dukungan pejantan unggul.

Baca juga: Pordasi terus berupaya kembangkan industri olahraga berkuda

Meski begitu, kualitas kuda hasil persilangan antara Thoroughbred dan kuda lokal yang bertanding mendapatkan apresiasi dari Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang hadir secara langsung.

“Terlihat banyak sekali kemajuan dari kuda-kuda yang ikut serta dalam event ini adalah hasil ternak Indonesia, hasil pembinaan Pengprov. Kuda-kuda kita (persilangan Thoroughbred & kuda lokal) sangat bagus kualitasnya. Daya saing antar provinsi sangat menarik,” ujarnya sambil berharap kuda-kuda yang berlaga pada babak kualifikasi hari ini dapat kembali hadir di Aceh pada PON XXI/2024.

Dilansir dari keterangan resmi, Senin, berikut daftar juara menurut nomor kelas pertandingan:

Kelas F – 1.000 M (Joki/Kuda, Provinsi)

1. Joulan Maleke/ Mojang Siliwangi, Jabar
2. Yanni Rondonuwu/ Terminal Chrome, Sumut
3. Sidik Permana/ King Ghazi, DKI Jakarta

Kelas D – 1.000 M

1. Zainul Fanani/ Merdeka Jatim, Jatim
2. Joko Purwanto/ Queen Kharoy, Kalsel
3. Rizky Nugraha/ Red Rose One, Kalsel

Kelas C – 1.100 M

1. Rizky Nugraha/ Sitaro Nagari, Kalsel
2. Kenny Faldi Ngion/ Tanagoya, DKI Jakarta
3. Nana Suryana/ Chel’eng Manis, Jatim

Kelas E – 1.200 M

1. Ahmad Saefudin/ Mumun, DKI Jakarta
2. Joko Purwanto/ Intan Perkasa, Kalsel
3. Abdul Majid/ Pablo Montoya, Jabar

Kelas B – 1.200 M

1. Falentino Sangian/ Solo Eclipse, Sulut
2. Kenny Faldi Ngion/ Resmop, DKI Jakarta
3. Sutrisno Abadi/ Pison Sion, Jatim

Kelas A – 1.300 M

1. Falentino Sangian/ Sunlight Nagari, Sulut
2. Dedi Suswanto/ Panco, Jabar
3. Valentino Krisna F/ King Barbaro, Sumut

Kelas D – 1.400 M

1. Ahmad Saefudin/ Aleena, DKI Jakarta
2. Jones Paendong/ Smart Ray, Sulut
3. Joulan Maleke/ Putra Raja, Jabar

Kelas C – 1.600 M

1. Meikel Soleran/ Quana Eclipse, Jateng
2. Jones Paendong/ Dewi Artha, Sulut
3. Kenny Faldi Ngion/ Sultan Jentak, DKI Jakarta

Kelas B – 1.850 M

1. Ended Rahmat/ Bintang Maja, DKI Jakarta
2. Falentino Sangian/ Azarya Eclipse, Sulut
3. Dedi Suswanto/ Royal Dinasty, Jabar

Kelas A – 2.200 M

1. Hanny Max Suoth/ Queen Thalasa, Jabar
2. Jemmi Mewengkang/ Super Star Pikatan, DI.Yogyakarta
3. Jemmy SH Runtu/ Queen Divona KH, Jabar