Formula 1
Juara GP Italia, Verstappen cetak rekor 10 kemenangan beruntun F1
3 September 2023 22:44 WIB
Pembalap Red Bull Max Verstappen mengekspresikan kegembiraannya seusai berhasil merebut pole position balapan F1 GP Belanda di Circuit Zandvoort, Zandvoort, Belanda (26/8/2023). Max Verstappen berhak start terdepan pada balapan F1 GP Belanda, Minggu (27/8, diikuti pembalap McLaren F1 Team, Lando Norris, dan pembalap Mercedes AMG Petronas, George Russell. ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/aww.
Jakarta (ANTARA) - Pebalap Red Bull Max Verstappen mencetak rekor 10 kemenangan beruntun di Formula 1 setelah memenangkan Grand Prix Italia yang bergulir di Sirkuit Monza, Minggu.
Dengan kemenangan tersebut, Verstappen resmi menjadi pembalap dengan kemenangan beruntun terbanyak selama satu musim, sekaligus mematahkan rekor Sebastian Vettel bersama Red Bull di tahun 2013 yang memegang sembilan kemenangan berturut-turut.
Kemenangan di Monza juga memperpanjang dominasi Red Bull yang mencatatkan kemenangan ke-14 secara berruntun dan telah melewati rekor McLaren dengan 11 kemenangan berturut-turut di tahun 1988.
“Sejujurnya saya tidak mengira (meraih rekor kemenangan 10 berturut-turut) itu adalah hal yang mungkin,” kata Verstappen dalam wawancara singkat usai balapan.
Baca juga: Verstappen tak merasa terancam dengan performa Ferrari di GP Italia
Grand Prix Italia berlangsung cukup ketat dengan Verstappen berada di antara dua pembalap Ferrari, Carlos Sainz dan Charles Leclerc di grid terdepan.
Sainz berusaha mempertahankan posisinya di depan hingga setidaknya setengah dari 53 lap sebelum akhirnya posisi berbalik dengan dirinya berada di sergapan pembalap Red Bull lainnya, Sergio Perez, yang berhasil mengamankan kemenangan 1-2 untuk tim tersebut.
Perez yang finis di P2 itu memiliki margin dari sang pembalap Belanda sebesar 6,064 detik. Finis 1-2 itu merupakan yang keenam kalinya bagi Red Bull di Formula 1 musim 2023.
Tak hanya itu, Sainz yang terpaut 11,193 detik dari Verstappen juga harus berjuang mati-matian dengan rekan satu timnya, Leclerc, yang beberapa kali sempat merebut P3 darinya. Leclerc sendiri hanya terlampau tipis 0,184 detik dari Sainz.
“Saya selalu senang bisa membalap bersama atau melawan Charles kapan pun kami memiliki kesempatan. Dia adalah pembalap yang hebat. Sementara itu, balapan hari ini sangat sulit. Tapi saya berharap para penggemar menikmatinya,” kata Sainz.
Di belakang dua pembalap Red Bull dan Ferrari, P5 dan P6 diisi oleh duo Mercedes, George Russell dan Lewis Hamilton. Mereka terpaut cukup jauh dengan selisih waktu masing-masing 23,028 detik dan 42,679 detik dari Verstappen.
Dengan hasil tersebut, Verstappen masih memimpin klasemen kejuaraan sementara dengan 364 poin. Perez dan Fernando Alonso (Aston Martin) berada di belakangnya dengan masing-masing 219 dan 170 poin.
Selanjutnya, putaran berikutnya untuk Formula 1 musim ini akan bergulir di Singapura pada 15-17 September.
Baca juga: Leclerc isyaratkan untuk bertahan bersama Ferrari
Dengan kemenangan tersebut, Verstappen resmi menjadi pembalap dengan kemenangan beruntun terbanyak selama satu musim, sekaligus mematahkan rekor Sebastian Vettel bersama Red Bull di tahun 2013 yang memegang sembilan kemenangan berturut-turut.
Kemenangan di Monza juga memperpanjang dominasi Red Bull yang mencatatkan kemenangan ke-14 secara berruntun dan telah melewati rekor McLaren dengan 11 kemenangan berturut-turut di tahun 1988.
“Sejujurnya saya tidak mengira (meraih rekor kemenangan 10 berturut-turut) itu adalah hal yang mungkin,” kata Verstappen dalam wawancara singkat usai balapan.
Baca juga: Verstappen tak merasa terancam dengan performa Ferrari di GP Italia
Grand Prix Italia berlangsung cukup ketat dengan Verstappen berada di antara dua pembalap Ferrari, Carlos Sainz dan Charles Leclerc di grid terdepan.
Sainz berusaha mempertahankan posisinya di depan hingga setidaknya setengah dari 53 lap sebelum akhirnya posisi berbalik dengan dirinya berada di sergapan pembalap Red Bull lainnya, Sergio Perez, yang berhasil mengamankan kemenangan 1-2 untuk tim tersebut.
Perez yang finis di P2 itu memiliki margin dari sang pembalap Belanda sebesar 6,064 detik. Finis 1-2 itu merupakan yang keenam kalinya bagi Red Bull di Formula 1 musim 2023.
Tak hanya itu, Sainz yang terpaut 11,193 detik dari Verstappen juga harus berjuang mati-matian dengan rekan satu timnya, Leclerc, yang beberapa kali sempat merebut P3 darinya. Leclerc sendiri hanya terlampau tipis 0,184 detik dari Sainz.
“Saya selalu senang bisa membalap bersama atau melawan Charles kapan pun kami memiliki kesempatan. Dia adalah pembalap yang hebat. Sementara itu, balapan hari ini sangat sulit. Tapi saya berharap para penggemar menikmatinya,” kata Sainz.
Di belakang dua pembalap Red Bull dan Ferrari, P5 dan P6 diisi oleh duo Mercedes, George Russell dan Lewis Hamilton. Mereka terpaut cukup jauh dengan selisih waktu masing-masing 23,028 detik dan 42,679 detik dari Verstappen.
Dengan hasil tersebut, Verstappen masih memimpin klasemen kejuaraan sementara dengan 364 poin. Perez dan Fernando Alonso (Aston Martin) berada di belakangnya dengan masing-masing 219 dan 170 poin.
Selanjutnya, putaran berikutnya untuk Formula 1 musim ini akan bergulir di Singapura pada 15-17 September.
Baca juga: Leclerc isyaratkan untuk bertahan bersama Ferrari
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: