Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PB PORSI) saat ini sedang memfokuskan diri untuk membentuk sejumlah pengurus provinsi di berbagai daerah, agar dapat mendaftarkan diri sebagai anggota KONI.

"Sesuai arahan Ketua Umum KONI, bahwa untuk syarat mendaftar bisa mendaftar menjadi anggota KONI, kami harus ada pengurus provinsi di 50 + 1. Berarti sekitar 18 provinsi, kita sedang fokus ke sana. Per hari ini sudah ada lima provinsi, Jakarta, Jabar, Banten, Riau, dan Bali," kata Ketua Umum PB PORSI Genta Fajar Heriawan seusai acara peluncuran timnas roundnet, di Jakarta, Minggu.

Genta menjelaskan bahwa proses pembentukan pengprov baru terus digalakkan. Ia menyebut bahwa per hari ini, PB PORSI telah mengirimkan surat-surat mandat ke berbagai provinsi, mulai dari Bali, NTT, NTB, Aceh, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pokoknya targetnya kami dari pusat, targetnya adalah akhir 2024 minimal itu 18 pengprov sudah hadir lalu kami bawa ke KONI pusat untuk melakukan pendaftaran," tutur Genta.

Keputusan untuk melobi Federasi roundnet Asia agar menyelenggarakan Piala Asia Roundnet perdana di Indonesia, juga disebut Genta sebagai salah satu cara untuk mendapat perhatian KONI pusat.

Piala Asia Roundnet 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 21 sampai 24 September mendatang. Hak itu didapat setelah Indonesia memenangi pengundian (bidding) tuan rumah melawan Taiwan.

"Salah satunya cara agar KONI lebih membuka mata bahwa kan dengan adanya (Piala Asia Roundnet) ini juga menjadi barometer bahwa industri roundnet di Indonesia sudah bergerak. Jadi bukan hanya kita daftar, industrinya mana nih? Turnamennya mana nih? Ini salah satunya.

Roundnet sebagai olahraga yang tergolong baru masuk ke tanah air belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk itu, PB PORSI akan berupaya keras menyebarkan informasi mengenai olahraga ini, termasuk ke berbagai sekolah untuk dimasukkan sebagai kegiatan ekstra kurikuler.

"Nah salah satunya memang yang paling efektif adalah pendekatan ke sekolah-sekolah lewat ekskul. Tetapi kan karena kami ini non profit, apa PR (pekerjaan rumah) terbesarnya? PR terbesarnya adalah menggandeng sponsor untuk mensukseskan program yang ada," pungkas sosok yang kerap dijuluki sebagai Bapak Roundnet Indonesia itu.


Baca juga: Indonesia incar gelar juara pada gelaran Piala Asia Roundnet 2023
Baca juga: Ketum PBTI mengundurkan diri jelang Munas Taekwondo
Baca juga: Wamenparekraf apresiasi duet KONI-Kadin Jatim tingkatkan ekonomi