Anggota DPR minta pemerintah atasi kekeringan di Kabupaten Bogor
3 September 2023 19:13 WIB
Anggota DPR RI Adian Napitupulu saat memantau wilayah terdampak kekeringan di Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/9/2023). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Adian Napitupulu meminta pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Saya meminta Bupati Bogor, Gubernur Jawa Barat, Menteri PUPR, Menteri Sosial, dan Bapak Presiden RI Joko Widodo, untuk segera membangun dan mempersiapkan infrastruktur air bersih bagi rakyat, agar mereka tidak mencuci, meminum air yang tidak berstandar kesehatan bagi manusia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Adian menegaskan dia sudah berkeliling ke lebih dari tiga puluh desa dalam tiga pekan terakhir. Mulai dari Kecamatan Rumpin, Cariung hingga Jonggol, Jawa Barat. Hasilnya diketahui para warga setempat tengah mengalami kesulitan air bersih, akibat kemarau panjang.
"Saya terakhir melakukan pengecekan di Desa Sukasirna, Jonggol. Di sana, para warganya juga mengalami kesulitan air bersih," ujarnya.
Menurut dia, jarak 90 kilometer dari Istana Merdeka dan 87 kilometer dari Gedung DPR RI, cukup dekat untuk bergerak cepat menuntaskan persoalan yang terjadi di Kabupaten Bogor.
"Saya berharap dengan jarak yang sangat dekat itu, negara bisa bertindak dengan cepat. Kami tunggu kehadirannya dan perbaikan infrastrukturnya," harapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan kekeringan menerjang empat Kecamatan pada Selasa (29/8) dan Rabu (30/8). Kekeringan terjadi dikarenakan intensitas hujan yang menurun di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan sumber mata air warga berkurang dan warga kesulitan untuk memenuhi air bersih setiap harinya.
Daerah terdampak kekeringan adalah Desa Tapos Kecamatan Tenjo Pada Selasa (29/8) pukul 07.00 WIB, Desa Mekarwangi Kecamatan Cariu, Desa Koleang Kecamatan Jasinga, dan Desa Cipambuan Kecamatan Babakan Madang pada Rabu (30/8) pukul 08.05 WIB.
Kekeringan ini tidak menyebabkan kerugian materil, tetapi berdampak langsung terhadap warga. Di Kecamatan Tenjo, sebanyak 437 kepala keluarga atau 926 jiwa yang terdampak sedangkan di Kecamatan Cariu, Kecamatan Jasinga dan Kecamatan Babakan Madang, terdapat 1.174 kepala keluarga atau 4.408 jiwa yang terdampak kekeringan tersebut.
BPBD Kabupaten Bogor telah mendistribusikan 10.000 liter air ke Kecamatan Tenjo dan 40.000 liter air untuk Kecamatan Cariu, Kecamatan Jasinga dan Kecamatan Babakan Madang.
BNPB mengimbau kepada warga terdampak kekeringan dan sekitarnya agar mengurangi pemakaian air yang berlebihan serta mengatur pemakaian air yang masih ada. Jika kekeringan masih berlanjut dan pasokan air bersih semakin menipis, harap laporkan kepada pihak yang berwenang.
“Saya meminta Bupati Bogor, Gubernur Jawa Barat, Menteri PUPR, Menteri Sosial, dan Bapak Presiden RI Joko Widodo, untuk segera membangun dan mempersiapkan infrastruktur air bersih bagi rakyat, agar mereka tidak mencuci, meminum air yang tidak berstandar kesehatan bagi manusia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Adian menegaskan dia sudah berkeliling ke lebih dari tiga puluh desa dalam tiga pekan terakhir. Mulai dari Kecamatan Rumpin, Cariung hingga Jonggol, Jawa Barat. Hasilnya diketahui para warga setempat tengah mengalami kesulitan air bersih, akibat kemarau panjang.
"Saya terakhir melakukan pengecekan di Desa Sukasirna, Jonggol. Di sana, para warganya juga mengalami kesulitan air bersih," ujarnya.
Menurut dia, jarak 90 kilometer dari Istana Merdeka dan 87 kilometer dari Gedung DPR RI, cukup dekat untuk bergerak cepat menuntaskan persoalan yang terjadi di Kabupaten Bogor.
"Saya berharap dengan jarak yang sangat dekat itu, negara bisa bertindak dengan cepat. Kami tunggu kehadirannya dan perbaikan infrastrukturnya," harapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan kekeringan menerjang empat Kecamatan pada Selasa (29/8) dan Rabu (30/8). Kekeringan terjadi dikarenakan intensitas hujan yang menurun di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan sumber mata air warga berkurang dan warga kesulitan untuk memenuhi air bersih setiap harinya.
Daerah terdampak kekeringan adalah Desa Tapos Kecamatan Tenjo Pada Selasa (29/8) pukul 07.00 WIB, Desa Mekarwangi Kecamatan Cariu, Desa Koleang Kecamatan Jasinga, dan Desa Cipambuan Kecamatan Babakan Madang pada Rabu (30/8) pukul 08.05 WIB.
Kekeringan ini tidak menyebabkan kerugian materil, tetapi berdampak langsung terhadap warga. Di Kecamatan Tenjo, sebanyak 437 kepala keluarga atau 926 jiwa yang terdampak sedangkan di Kecamatan Cariu, Kecamatan Jasinga dan Kecamatan Babakan Madang, terdapat 1.174 kepala keluarga atau 4.408 jiwa yang terdampak kekeringan tersebut.
BPBD Kabupaten Bogor telah mendistribusikan 10.000 liter air ke Kecamatan Tenjo dan 40.000 liter air untuk Kecamatan Cariu, Kecamatan Jasinga dan Kecamatan Babakan Madang.
BNPB mengimbau kepada warga terdampak kekeringan dan sekitarnya agar mengurangi pemakaian air yang berlebihan serta mengatur pemakaian air yang masih ada. Jika kekeringan masih berlanjut dan pasokan air bersih semakin menipis, harap laporkan kepada pihak yang berwenang.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: