Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan, akan mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dengan menaikkan harganya bagi masyarakat mampu.

"Bagi yang tidak mampu, subsidi BBM masih diberi dan bagi yang mampu, ada kenaikan harga BBM. Ekonomi akan sehat dan adil untuk rakyat," kata Presiden Yudhoyono seperti dikutip dari salah satu kicauan berserinya dalam media sosial "Twitter" di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, melalui pengurangan subsidi BBM tersebut maka fiskal dan APBN tidak jebol.

Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menjawab pertanyaan pelaku bisnis dan wartawan dalam acara Thompson Reuters Newsmaker di Singapura, Selasa.

Selain subsidi BBM dan fiskal, Presiden Yudhoyono juga menjawab pertanyaan soal investasi sumber daya alam dan peran Menteri Keuangan.

Terkait investasi sumber daya alam, Presiden mengatakan, "Investor ingin tidak ada hambatan. Saya katakan, kerja sama harus sehat dan adil. Rakyat Indonesia harus menikmatinya."

Investasi sumber daya alam, lanjutnya, harus mengembangkan industri dalam negeri, memiliki nilai tambah ekonomi, dan bukan hanya menjual bahan galian.

Sedangkan, menyangkut peran dan tugas Menteri Keuangan, Presiden berpendapat, seorang Menkeu haruslah bisa membuat fiskal dan APBN tetap sehat dan bisa mendorong investasi dan lapangan kerja.

"Dalam resesi ekonomi global dewasa ini, investasi sangat penting. Kebijakan fiskal untuk dorong investasi tentu penting sekali," kata Presiden.

Menurut dia, pemerintah akan terus mendorong investasi dan bisnis di Indonesia.

"Tapi, rakyat harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," tutup Presiden dalam kicauan berserinya itu.

Dalam kicauan itu, Presiden memakai kode *SBY* yang berarti ditulisnya sendiri. (K007/T007)