Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara merekam 10 kali gempa guguran Gunung Karangetang pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 Wita, Sabtu.

"Gempa guguran tersebut memiliki amplitudo antara 10-25 milimeter dengan durasi antara 35-47 detik," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P. Tatipang di Manado, Sabtu.

Selain gempa guguran, terekam pula satu kali gempa embusan dengan amplitudo 15 milimeter dengan durasi 11 detik.

Petugas Pos PGA juga merekam satu kali gempa tektonik lokal amplitudo 30 milimeter, S-P empat detik, durasi 19 detik, serta gempa tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 30 milimeter, S-P 30 detik, durasi 90 detik.

"Tremor menerus (microtremor, red.) terekam dengan amplitudo 0,5 milimeter hingga satu milimeter, dominan 0,5 milimeter," katanya.

Secara visual, gunung tersebut tampak jelas hingga berkabut, sedangkan asap dari kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dengan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Ia mengatakan guguran lava pijar terjadi ke arah Kali Batuawang dan Kali Kahetang lebih kurang 1.000-1.500 meter,
asap kawah dua berwarna putih bertekanan sedang lebih kurang 25 meter, sedangkan sinar api kedua kawah samar-samar.

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang yaitu Siaga (atau, red.) level III," ujarnya.

Dia berharap, warga mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya.

Baca juga: Pos PGA: Guguran lava Karangetang mengarah ke Kali Batuawang-Kahetang
Baca juga: BPBD Sitaro ajak warga patuhi radius bahaya Gunung Karangetang
Baca juga: Pos PGA Karangetang: Luncuran lava masih terpantau