ASEAN 2023
Indonesia Investment sebut tiga area utama strategi atasi isu iklim
2 September 2023 18:41 WIB
Panel diskusi kegiatan Climate Impact Innovation Challenge (CIIC), side event ASEAN Business & Investment Summit diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), di Jakarta, Sabtu (2/9/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Jakarta (ANTARA) - Chief Investment Officer Indonesia Investment Authority, sovereign wealth fund Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan tiga area utama yang menjadi strategi pihaknya untuk mengatasi isu perubahan iklim.
Ketiga area tersebut adalah proyek energi baru terbarukan, solusi berbasis alam, dan ekosistem kendaraan listrik.
“Itu adalah tiga area utama yang kami lakukan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,” kata Stefanus dalam kegiatan Climate Impact Innovation Challenge (CIIC) di Jakarta, Sabtu.
Stefanus menyebut inisiatif mekanisme energi menjadi salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam konteks proyek energi baru terbarukan. Dalam hal itu, Indonesia Investment Authority melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak di berbagai bidang, seperti bidang energi terbarukan dan geothermal.
Adapun untuk solusi berbasis alam, strategi kolaborasi dilakukan dengan menggandeng penasehat investor internasional untuk mengembangkan ide maupun bersama-sama mencari proyek di bidang tersebut sekaligus berinvestasi.
Kemudian, terkait bidang ekosistem kendaraan listrik, strategi menyasar seluruh lapisan, mulai dari bagian pertambangan, hilirisasi, maupun kendaraan listriknya itu sendiri.
Stefanus mengatakan kendaraan listrik maupun ekosistemnya merupakan bagian penting yang perlu menjadi pertimbangan.
“Jadi, tidak hanya merancang strategi, tapi juga menyiapkan kolaborasi,” ujar dia.
Diketahui, CIIC merupakan side event ASEAN Business & Investment Summit diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
CIIC mewadahi para inovator teknologi untuk memamerkan inovasi berkelanjutan mereka dalam mengatasi tantangan ekologi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Inovasi-inovasi yang menjadi perhatian dalam CIIC mencakup empat bidang, yaitu energi baru terbarukan, makanan dan agrikultur, mobilitas, dan kelautan.
Ketiga area tersebut adalah proyek energi baru terbarukan, solusi berbasis alam, dan ekosistem kendaraan listrik.
“Itu adalah tiga area utama yang kami lakukan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,” kata Stefanus dalam kegiatan Climate Impact Innovation Challenge (CIIC) di Jakarta, Sabtu.
Stefanus menyebut inisiatif mekanisme energi menjadi salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam konteks proyek energi baru terbarukan. Dalam hal itu, Indonesia Investment Authority melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak di berbagai bidang, seperti bidang energi terbarukan dan geothermal.
Adapun untuk solusi berbasis alam, strategi kolaborasi dilakukan dengan menggandeng penasehat investor internasional untuk mengembangkan ide maupun bersama-sama mencari proyek di bidang tersebut sekaligus berinvestasi.
Kemudian, terkait bidang ekosistem kendaraan listrik, strategi menyasar seluruh lapisan, mulai dari bagian pertambangan, hilirisasi, maupun kendaraan listriknya itu sendiri.
Stefanus mengatakan kendaraan listrik maupun ekosistemnya merupakan bagian penting yang perlu menjadi pertimbangan.
“Jadi, tidak hanya merancang strategi, tapi juga menyiapkan kolaborasi,” ujar dia.
Diketahui, CIIC merupakan side event ASEAN Business & Investment Summit diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
CIIC mewadahi para inovator teknologi untuk memamerkan inovasi berkelanjutan mereka dalam mengatasi tantangan ekologi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Inovasi-inovasi yang menjadi perhatian dalam CIIC mencakup empat bidang, yaitu energi baru terbarukan, makanan dan agrikultur, mobilitas, dan kelautan.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: