Pemprov Sulbar perkuat sektor perikanan melalui pembangunan pabrik es
2 September 2023 12:17 WIB
Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh (kanan) saat meninjau progres pembangunan pabrik es dan gudang beku di Desa Sumare,Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (2/9/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Sulbar/aa.
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membangun pabrik es dan gudang beku di Desa Sumare, Kabupaten Mamuju, sebagai langkah dalam memperkuat sektor perikanan di daerah itu.
"Pembangunan pabrik es dan gudang beku ini merupakan langkah konkret Pemprov Sulbar untuk memperkuat sektor perikanan," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, saat memantau pembangunan pabrik es dan gudang beku di Desa Sumare, Kabupaten Mamuju, Sabtu.
Pembangunan pabrik es berkapasitas 10 ton per hari dan gudang beku 12 ton per hari di Desa Sumare itu, dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar.
"Saya berharap pabrik es dan gudang beku ini sudah bisa digunakan pada Oktober 2023. Sehingga, para nelayan khususnya di Sumare dan nelayan dari daerah lain bisa menitipkan ikannya atau untuk membeli balok es di sini," kata Zudan.
Ia mengatakan, sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan bagi Provinsi Sulbar karena memiliki sumber daya yang melimpah.
"Setiap kali saya kunjungan ke berbagai tempat, yang diminta masyarakat itu hanya dua, yakni pabrik es dan gudang beku. Saya sudah tugaskan DKP untuk menambah, minimal satu kabupaten ada pabrik es dan gudang beku," jelasnya.
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta pemprov dan enam pemkab di Sulbar untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan ikan di regional, sehingga ikan tidak banyak dibawa ke luar.
"Karena dalam sistem tata niaga pasar kalau harga tinggi pasti nelayan akan kirim ke luar. Kita akan hidupkan kembali gerakan gemar makan ikan. Ini penting sekali, karena konsumsi ikan kita masih rendah," ujar Zudan.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar Khaeruddin Anas mengatakan, sesuai arahan Penjabat Gubernur, pada 2024 pihaknya sudah memasukkan rencana pembangunan pabrik es dan gudang beku di dua kabupaten, yakni Pasangkayu dan Mamuju Tengah.
"Pabrik es dan gudang beku ini sangat penting, karena saat melakukan pertemuan dengan para nelayan, pengusaha atau punggawa ikan, salah satu hal yang menjadi kebutuhan mereka itu adalah tersedianya gudang beku dan pabrik es," kata Khaeruddin Anas.
Ia mengatakan, nelayan dan punggawa ikan lakan tertarik masuk di suatu tempat jika fasilitas yang mereka butuhkan sudah ada.
Menurut dia, Dinas Kelautan dan Perikanan akan menyediakan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) atau tempat pembelian BBM dengan harga subsidi.
"Kita juga akan menyediakan SPDN. Makanya kita bangun di sini, harapannya untuk memberikan kemudahan bagi nelayan dan pelaku usaha. Kalau di sini ada fasilitas, tentu akan sangat menarik buat nelayan kita," terang Khaeruddin.
"Pembangunan pabrik es dan gudang beku ini merupakan langkah konkret Pemprov Sulbar untuk memperkuat sektor perikanan," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, saat memantau pembangunan pabrik es dan gudang beku di Desa Sumare, Kabupaten Mamuju, Sabtu.
Pembangunan pabrik es berkapasitas 10 ton per hari dan gudang beku 12 ton per hari di Desa Sumare itu, dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar.
"Saya berharap pabrik es dan gudang beku ini sudah bisa digunakan pada Oktober 2023. Sehingga, para nelayan khususnya di Sumare dan nelayan dari daerah lain bisa menitipkan ikannya atau untuk membeli balok es di sini," kata Zudan.
Ia mengatakan, sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan bagi Provinsi Sulbar karena memiliki sumber daya yang melimpah.
"Setiap kali saya kunjungan ke berbagai tempat, yang diminta masyarakat itu hanya dua, yakni pabrik es dan gudang beku. Saya sudah tugaskan DKP untuk menambah, minimal satu kabupaten ada pabrik es dan gudang beku," jelasnya.
Penjabat Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta pemprov dan enam pemkab di Sulbar untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan ikan di regional, sehingga ikan tidak banyak dibawa ke luar.
"Karena dalam sistem tata niaga pasar kalau harga tinggi pasti nelayan akan kirim ke luar. Kita akan hidupkan kembali gerakan gemar makan ikan. Ini penting sekali, karena konsumsi ikan kita masih rendah," ujar Zudan.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar Khaeruddin Anas mengatakan, sesuai arahan Penjabat Gubernur, pada 2024 pihaknya sudah memasukkan rencana pembangunan pabrik es dan gudang beku di dua kabupaten, yakni Pasangkayu dan Mamuju Tengah.
"Pabrik es dan gudang beku ini sangat penting, karena saat melakukan pertemuan dengan para nelayan, pengusaha atau punggawa ikan, salah satu hal yang menjadi kebutuhan mereka itu adalah tersedianya gudang beku dan pabrik es," kata Khaeruddin Anas.
Ia mengatakan, nelayan dan punggawa ikan lakan tertarik masuk di suatu tempat jika fasilitas yang mereka butuhkan sudah ada.
Menurut dia, Dinas Kelautan dan Perikanan akan menyediakan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) atau tempat pembelian BBM dengan harga subsidi.
"Kita juga akan menyediakan SPDN. Makanya kita bangun di sini, harapannya untuk memberikan kemudahan bagi nelayan dan pelaku usaha. Kalau di sini ada fasilitas, tentu akan sangat menarik buat nelayan kita," terang Khaeruddin.
Pewarta: Amirullah
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: