Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial membahas ulang nama-nama yang diusulkan berbagai pihak untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional, termasuk mantan Presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Kami akan membahas ulang sembilan usulan nama pahlawan nasional yang dua tahun terakhir belum sempat dibahas, di antaranya mantan presiden Soeharto dan Gus Dur," kata Direktur Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Kemsos Andi Hanindito di Jakarta, Selasa.
Andi mengatakan sepanjang 2011-2012 usulan sembilan nama pahlawan itu tidak dibahas. Tetapi karena ada berbagai masukan dan usulan, Kemensos akan membahas ulang.
Pembahasan ulang usulan nama-nama pahlawan nasional yang sempat tertunda pembahasannya dua tahun terakhir tersebut merupakan inisiatif Kemensos.
Selain nama-nama tersebut yang sudah pernah diusulkan, beberapa daerah juga mengusulkan nama-nama yang dinilai layak mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional.
Usulan baru tersebut terdiri atas lima nama dan tujuh nama yang masih dalam proses pengumpulan bahan, tambah dia.
Penetapan gelar pahlawan nasional dilakukan melalui serangkaian pembahasan dimulai dari usulan pemerintah provinsi lalu dibawa ke Tim Penilai dan Peneliti Gelar Pahlawan Daerah serta Tim Penilai dan Peneliti Gelar Pahlawan Pusat yang masing-masing beranggotakan 13 orang dan di dalamnya berada sejumlah sejarawan.
Nantinya tim ini akan memberikan sejumlah masukan komprehensif kepada Kemensos dan melalui Menteri Sosial, usulan nama-nama itu kemudian akan disampaikan kepada presiden melalui Dewan Tanda Gelar dan Jasa.
Ia berharap hasil pembahasan bisa diselesaikan sebelum penetapan nama-nama pahlawan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2013. Saat ini di Indonesia terdapat 156 pahlawan nasional yang dianggap sangat berjasa bagi perjuangan bangsa dan negara.
Soeharto dan Gus Dur dibahas sebagai pahlawan
23 April 2013 15:21 WIB
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (kanan). (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Pewarta: Desi Purnamwati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: