"Kami mengapresiasi kepada para relawan yang selama ini senantiasa siap siaga dalam mitigasi bencana. Meski, di tengah fakta Kota Mojokerto sebagai kota tidak memiliki kerawanan terhadap bencana alam," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di sela apel Jambore Relawan 2023 di sekitar Jembatan Rejoto, Kota Mojokerto, Jumat.
Ia mengatakan, jambore diikuti oleh relawan yang terdiri dari unsur Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan KSB (Kelompok Siaga Bencana) Gajah Mada Gunung Gedangan serta bersinergi dengan sejumlah anggota pramuka dari tingkat SD, SMP dan SMA di Kota Mojokerto.
"Manusia memiliki suatu kewajiban untuk senantiasa berikhtiar, mewaspadai, dalam kondisi apapun kita wajib untuk senantiasa siap siaga apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di daerah kita," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Mojokerto terima apresiasi pariwisata berkarakter
Baca juga: Tujuh proyek strategis pariwisata dibangun Pemkot Mojokerto
Ia berharap, relawan aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terutama mengenai bagaimana tindakan yang harus dilakukan atau mitigasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di lingkungan wilayah masing-masing.
Selain mitigasi, wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengajak peserta jambore untuk turut mengedukasi pentingnya melestarikan lingkungan, terutama daerah aliran sungai.
"Sampah-sampah jangan sampai dibuang di aliran sungai. Jaga agar ekosistem yang ada di aliran sungai di Kota Mojokerto ini masih tetap bisa lestari. Karena ke depan dari sungai inilah yang akan memberikan tambahan kesejahteraan bagi warga Kota Mojokerto," tuturnya.Selain mitigasi, wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengajak peserta jambore untuk turut mengedukasi pentingnya melestarikan lingkungan, terutama daerah aliran sungai.
Ia menjelaskan, pemkot saat ini mengusung Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Salah satu daya tarik yang tengah dibangun adalah TBM (Taman Bahari Majapahit) dengan memanfaatkan aliran Sungai Ngotok, untuk mendukung KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Majapahit di Trowulan.
Sehingga, kebersihan dan kelestarian daerah aliran sungai tersebut memiliki peran penting. Tidak hanya dalam upaya mencegah bencana, melainkan juga meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Mojokerto, ujarnya.
"Ada masanya kita semua akan selesai tugas di dunia ini dan kita akan mewariskan Kota Mojokerto kepada generasi setelah kita. Maka mari kita wariskan kota Mojokerto ini sebagai kota yang nyaman, kota yang lestari untuk anak-cucu kita ke depan," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Mojokerto luncurkan "Kelurahan Bersinar" untuk perangi narkoba
Baca juga: Pemkot Mojokerto turut wujudkan Indonesia generasi emas
Baca juga: Pemkot Mojokerto luncurkan "Kelurahan Bersinar" untuk perangi narkoba
Baca juga: Pemkot Mojokerto turut wujudkan Indonesia generasi emas