Wangiwangi, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 hari ketiga tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kacau balau, kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Wakatobi, Masiuddin, Senin.

Menurut dia, selain naskah ujian setiap mata pelajaran tidak sesuai dengan jumlah peserta ujian, naskah ujian juga bercampur baur antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain.

"Kita benar-benar dibikin repot dengan kekurangan naskah UN dan bercampur baurnya soal ujian dan lembaran jawaban," kata Masiuddin.

Oleh karena itu, kata dia, Ujian Nasional SMA dan sederajat di Wakatobi tak mungkin bisa diselesaikan sesuai dengan jadwal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Masiuddin, untuk menggandakan kembali naskah Ujian Nasional, pihak sekolah di tiga pulau (Kaledupa, Tomia dan Binongko) tidak bisa melakukannya karena belum tersedia mesin foto copy.

"Untuk menggandakan kekurangan naskah UN, pihak sekolah di tiga pulau tersebut harus menyeberang di Wanginwagi, ibukota Kabupaten Wakatobi yang membutuhkan waktu paling cepat satu hari," katanya.

Masiuddin menjamin kekacauan ini tidak akan memicu kebocoran soal ujian karena penggandaan dilakukan di bawah pengawasan ketat polisi.

"Kami berani menjamin tidak ada kebocoran soal, karena mulai dari distribusi hingga penggandaan naskah UN, dilakukan dalam pengawasan ketat petugas polisi," katanya.

Di Wakatobi ini Ujian Nasional tingkat SMA diikuti 1.815 pelajar.