Munich (ANTARA News) - Pelatih Bayern Munich Jupp Heynckes akan meninggalkan klubnya akhir musim ini dengan kepala tegak, tak peduli klubnya memenangi treble atau tidak.

"Ketika satu tim seperti Bayern bermain dengan standard tinggi seperti sekarang, pelatih hanya bisa meninggalkannya lewat pintu depan dengan apakah kami memenangi Piala Jerman dan Liga Champions," katanya dalam jumpa pers menjelang laga leg pertama semifinal Liga Champions melawan Barcelona.

"Simaklah apa yang dikatakan media Jerman mengenai tim saya. Mereka bilang kami tengah memainkan sepakbola paling modern dalam sejarah Bayern."

Klub Bavaria ini menjuarai liga musim ini dengan enam laga tersisa dan akan bertemu dengan VfB Stuttgart pada final Piala Jerman di Berlin 1 Juni mendatang.

Pelatih berusia 67 tahun yang klubnya hanya menjadi runner-up di Bundesliga, Piala Jerman dan Liga Champions musim lalu itu akan menyerahkan tahta kepelatihannya kepada mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.

Bayern telah sepakat mendatangkan Guardiola Januari lalu, sedangkan Heynckes telah memimpin klub ini memenangi 18 dari 19 laga terakhirnya.

Mereka telah mencetak 55 gol dan kemasukkan 11 gol kendati sering menurunkan tim lapis kedua di banyak pertandingan.

"Saya mengagumi Pep Guardiola untuk karirnya sebagai pelatih dan pemain, di samping kami punya hubungan yang sangat baik," kata Heynckes yang tak akan menanyai Pep bagaimana mengatasi Barcelona.

"Saya tak perlu meminta informasi dari dia, saya mengikuti sepakbola Spanyol, saya mengenal Barcelona sebanyak saya mengenal tim saya."

Bayern akan tampil tanpa penyerang Mario Mandzukic karena terkena larangan bermain, namun hadirnya Mario Gomez di sayap membuat Heynckes tenang.

"Rasio gol Gomez mendekati rasio Gerd Mueller," katanya merujuk mantan penyerang Jerman Barat tempo dulu.

"Ada banyak hal berbeda yang dapat kami persiapkan namun spontanitas dan intuisi amat penting dalam sepakbola. Kami punya strategi di babak sebelumnya kala melawan Juventus dan kami akan punya yang lainnya saat melawan Barcelona," kata Heynckes seperti dikutip Reuters.