Rubel Rusia tergelincir setelah menguat di sesi sebelumnya
1 September 2023 14:45 WIB
Ilustrasi - Seorang vendor menghitung uang kertas rubel Rusia di sebuah pasar di Omsk, Rusia. ANTARA/REUTERS/Alexey Malgavko/aa.
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia dibuka melemah pada perdagangan Jumat, menyusul kenaikan pada hari perdagangan sebelumnya menjelang libur akhir pekan panjang di Amerika Serikat.
Pada pukul 06.51 GMT, rubel melemah 0,25 persen terhadap dolar AS menjadi diperdagangkan pada 96,26 dan telah kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 104,4 terhadap euro. Mata uang Rusia ini juga telah turun 0,4 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 13,2.
Rubel melemah hampir 5,0 persen terhadap dolar AS pada Agustus, memperpanjang penurunan beruntun tersebut selama tujuh bulan berturut-turut – yang terpanjang sejak tahun 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina.
Mata uang Rusia berada di bawah tekanan akibat risiko geopolitik serta penurunan surplus transaksi berjalan dan faktor negatif lainnya terhadap rubel.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 26 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 87,09 dolar AS per barel karena pengetatan pasokan dan ekspektasi bahwa kelompok produsen minyak OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.
Indeks saham Rusia beragam pada awal perdagangan. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.056 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 3.231 poin.
Baca juga: Rubel Rusia melemah lagi terhadap dolar AS
Baca juga: Rubel jatuh ke level terendah 17 bulan melewati 100 terhadap dolar
Pada pukul 06.51 GMT, rubel melemah 0,25 persen terhadap dolar AS menjadi diperdagangkan pada 96,26 dan telah kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 104,4 terhadap euro. Mata uang Rusia ini juga telah turun 0,4 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 13,2.
Rubel melemah hampir 5,0 persen terhadap dolar AS pada Agustus, memperpanjang penurunan beruntun tersebut selama tujuh bulan berturut-turut – yang terpanjang sejak tahun 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina.
Mata uang Rusia berada di bawah tekanan akibat risiko geopolitik serta penurunan surplus transaksi berjalan dan faktor negatif lainnya terhadap rubel.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 26 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 87,09 dolar AS per barel karena pengetatan pasokan dan ekspektasi bahwa kelompok produsen minyak OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.
Indeks saham Rusia beragam pada awal perdagangan. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.056 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 3.231 poin.
Baca juga: Rubel Rusia melemah lagi terhadap dolar AS
Baca juga: Rubel jatuh ke level terendah 17 bulan melewati 100 terhadap dolar
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: