905 ribu liter air telah disalurkan ke daerah kekeringan di Bantul
1 September 2023 14:05 WIB
Arsip Foto - Petugas menyalurkan bantuan air bersih di Pedukuhan Karang Talun, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)
Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia hingga 31 Agustus 2023 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 905 ribu liter ke daerah-daerah yang selama musim kemarau terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan bahwa sebanyak 181 tangki berisi sekitar 905 ribu liter air telah disalurkan kepada 1.913 keluarga yang terdiri atas 7.774 jiwa di 16 dusun dan 17 kelurahan di tujuh kecamatan.
Di Bantul, Jumat, dia memaparkan bahwa sebanyak 25 tangki berisi 125 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Kasihan, dua tangki berisi 10 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Pajangan, dan empat tangki berisi 20 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Pleret.
Selain itu, tiga tangki berisi 15 ribu liter air dikirim ke Kecamatan Piyungan, empat tangki berisi 20 ribu liter air dikirim ke Kecamatan Pundong, 16 tangki berisi 80 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Imogiri, dan 127 tangki berisi 635 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Dlingo.
Dalam hal ini, secara keseluruhan BPBD menyalurkan air sebanyak 47 tangki, Palang Merah Indonesia menyalurkan air sebanyak 77 tangki, dan Dinas Sosial menyalurkan air sebanyak 57 tangki.
Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan bahwa fenomena El Nino membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dari biasanya.
Pemerintah Kabupaten Bantul menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan dari 6 Juli sampai 3 September 2023 dalam upaya mengatasi dampak musim kemarau yang lebih kering.
"Tahun sebelumnya kan secara iklim juga dipengaruhi La Nina, atau kemarau basah, untuk kali ini dipengaruhi El Nino. Tahun lalu kita tidak ada droping air bersih," kata Aka Luk Luk Firmansyah.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang tinggal di daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau.
"Anggaran yang kita siapkan untuk droping air sekitar Rp20 juta, untuk (pengiriman air) satu tangki air (alokasi dana) sebesar Rp300 ribu. Namun, itu masih ditambah alokasi dari Dinsos sama Tagana, mudah-mudahan cukup," katanya.
Baca juga:
BPBD Boyolali kirim bantuan air 146 tangki ke daerah kekeringan
BPBD Trenggalek salurkan air bersih ke desa terdampak kekeringan
Komandan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan bahwa sebanyak 181 tangki berisi sekitar 905 ribu liter air telah disalurkan kepada 1.913 keluarga yang terdiri atas 7.774 jiwa di 16 dusun dan 17 kelurahan di tujuh kecamatan.
Di Bantul, Jumat, dia memaparkan bahwa sebanyak 25 tangki berisi 125 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Kasihan, dua tangki berisi 10 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Pajangan, dan empat tangki berisi 20 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Pleret.
Selain itu, tiga tangki berisi 15 ribu liter air dikirim ke Kecamatan Piyungan, empat tangki berisi 20 ribu liter air dikirim ke Kecamatan Pundong, 16 tangki berisi 80 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Imogiri, dan 127 tangki berisi 635 ribu liter air disalurkan ke Kecamatan Dlingo.
Dalam hal ini, secara keseluruhan BPBD menyalurkan air sebanyak 47 tangki, Palang Merah Indonesia menyalurkan air sebanyak 77 tangki, dan Dinas Sosial menyalurkan air sebanyak 57 tangki.
Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan bahwa fenomena El Nino membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dari biasanya.
Pemerintah Kabupaten Bantul menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan dari 6 Juli sampai 3 September 2023 dalam upaya mengatasi dampak musim kemarau yang lebih kering.
"Tahun sebelumnya kan secara iklim juga dipengaruhi La Nina, atau kemarau basah, untuk kali ini dipengaruhi El Nino. Tahun lalu kita tidak ada droping air bersih," kata Aka Luk Luk Firmansyah.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang tinggal di daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau.
"Anggaran yang kita siapkan untuk droping air sekitar Rp20 juta, untuk (pengiriman air) satu tangki air (alokasi dana) sebesar Rp300 ribu. Namun, itu masih ditambah alokasi dari Dinsos sama Tagana, mudah-mudahan cukup," katanya.
Baca juga:
BPBD Boyolali kirim bantuan air 146 tangki ke daerah kekeringan
BPBD Trenggalek salurkan air bersih ke desa terdampak kekeringan
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: