Mataram (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan klinik cuci darah untuk membantu pasien gagal ginjal miskin yang membutuhkan pelayanan cuci darah dengan biaya sekecil mungkin, dengan memanfaatkan tiga unit mesin cuci darah bantuan Yayasan BJ Habibie.
Ketua PMI NTB H Mesir Suryadi, di Mataram, Senin, mengatakan klinik cuci darah tersebut akan dioperasikan dalam waktu dekat, tinggal menunggu petugas yang akan mengoperasikan mesin cuci darah tersebut. Petugas yang akan mengoperasikan peralatan itu akan dilatih terlebih dahulu.
Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) Habibie membantu lima unit mesin hemodialisis (cuci darah), namun yang sudah tiba di Mataram baru tiga unit. Bantuan tersebut akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat tidak mampu.
Ia mengatakan, selama ini biaya cuci darah cukup tinggi, mencapai Rp450.000 hingga Rp500.000 sekali cuci darah, sehingga masyarakat miskin tidak akan mampu membayar biaya tersebut.
"Menurut informasi penderita gagal ginjal di NTB harus cuci darah ke Denpasar (Bali) atau Surabaya (Jawa Timur). Mesin hemodialisis di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB rusak karena terbakar ketika terjadi kebakaran di rumah sakit tersebut," katanya.
PMI siapkan klinik cuci darah pasien miskin
22 April 2013 17:18 WIB
Ruang Hemodialisis (lst-medic.com)
Pewarta: Masnun
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: