Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BI DIY) meyakini bahwa dinamika politik menjelang Pemilu 2024 tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian di DIY.

Kepala Perwakilan BI DIY Ibrahim di Yogyakarta, Kamis, mengemukakan keyakinan itu didasari penilaian bahwa masyarakat Indonesia, khususnya di DIY sudah semakin dewasa menghadapi dinamika politik yang berkembang.

"Rasanya kita sudah belajar banyak terkait politik, masyarakat sudah cukup bijaksana, pimpinan-pimpinan negeri ini juga semakin bijak bagaimana mereka memahami dampaknya kepada masyarakat," kata dia.

Baca juga: Gubernur BI perkirakan ekonomi domestik tumbuh 4,7- 5,5 persen di 2023

Ibrahim menilai masyarakat di Indonesia sudah cukup matang menghadapi pesta demokrasi sejak peralihan Orde Baru ke masa Reformasi hingga saat ini.

Bahkan gejolak ekonomi di Indonesia yang terjadi pada masa peralihan itu, pada akhirnya dapat diatasi bersama dengan baik.

"Kami harapkan proses transisi demokrasi bisa berjalan dengan baik dan lancar," ucap dia.

Menurut Ibrahim, riak politik yang sempat muncul pada Pemilu 2019 tidak cukup signifikan memengaruhi perekonomian di Indonesia.

Berkaca dari pengalaman itu, ia menilai tidak perlu ada yang dikhawatirkan terkait perekonomian di DIY menjelang Pemilu 2024.

"Tahun ini sepertinya kalau kita lihat dinamika politik juga masih relatif stabil dan kalau menurut skenario BI itu tidak ada dampak signifikan ke ekonomi kita," kata dia.

Baca juga: Mendag: Kebijakan perdagangan inklusif dorong pertumbuhan ekonomi

Karena itu, menurut Ibrahim, hingga akhir tahun 2023 ekonomi di DIY diproyeksikan masih bertumbuh positif, sedangkan inflasi terindikasi masih terjaga melambat.

"Kami harapkan pergerakan inflasi ke depan tidak bergejolak, stabil, dan trennya melambat. Kalau pun turun jangan turun tajam dan kalau naik juga jangan tajam," kata dia.