Kepala Pentagon bahas Suriah dan Iran di Israel
22 April 2013 15:49 WIB
Dalam kunjungan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat sebagai menteri pertahanan dua bulan lalu, Chuck Hagel juga dijadwalkan melakukan tur dengan helikopter di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang berbatasan dengan Suriah.(REUTERS/Jason Reed)
Jerusalem (ANTARA News) - Kepala Pentagon Chuck Hagel pada Senin akan bertemu dengan timpalannya dari Israel di Tel Aviv untuk melakukan pembicaraan yang diperkirakan fokus pada perang saudara berkepanjangan di Suriah dan program nuklir Iran.
Hagel mengatakan intervensi militer Amerika Serikat di Suriah akan menjadi pilihan terakhir dan pembahasan di Israel dilakukan setelah pemberontak Suriah mengalami kemunduran di medan pertempuran seiring dengan munculnya gejolak baru dalam kepemimpinan mereka.
Menurut laporan AFP, Pemimpin Oposisi Suriah Ahmad Moaz al-Khatib pada Minggu mengumumkan akan mundur setelah apa yang disebutnya "kelambanan" dunia sementara pasukan pemberontak didorong mundur oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad di Qusayr dekat perbatasan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Minggu berjanji Washington akan menggandakan bantuannya kepada para pemberontak Suriah dengan peralatan militer non-mematikan.
Namun para pemimpin oposisi mengatakan mereka membutuhkan senjata untuk mengalahkan tentara bersenjata lengkap Presiden Bashar al Assad.
Para pejabat Amerika Serikat dan Israel, bagaimanapun, khawatir jika pengiriman senjata bisa jatuh ke tangan kelompok gerilyawan Islam yang terkait dengan Al-Qaeda, yang telah turut ambil peran dalam konflik Suriah.
Pada awal lawatan regional enam harinya, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel juga disebut akan memberikan pandangan terakhir mengenai kesepakatan besar terkait persenjataan antara Amerika Serikat dengan Israel.
Ketika ditanya apakah paket senjata multi-miliar dolar dengan Israel itu dirancang untuk menyampaikan pesan bahwa serangan militer tetap menjadi pilihan, ia mengatakan :
"Saya tidak berpikir ada pertanyaan yang lain jika itu adalah sinyal yang sangat jelas untuk Iran ".
Penerjemah : GNC Aryani
Hagel mengatakan intervensi militer Amerika Serikat di Suriah akan menjadi pilihan terakhir dan pembahasan di Israel dilakukan setelah pemberontak Suriah mengalami kemunduran di medan pertempuran seiring dengan munculnya gejolak baru dalam kepemimpinan mereka.
Menurut laporan AFP, Pemimpin Oposisi Suriah Ahmad Moaz al-Khatib pada Minggu mengumumkan akan mundur setelah apa yang disebutnya "kelambanan" dunia sementara pasukan pemberontak didorong mundur oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad di Qusayr dekat perbatasan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Minggu berjanji Washington akan menggandakan bantuannya kepada para pemberontak Suriah dengan peralatan militer non-mematikan.
Namun para pemimpin oposisi mengatakan mereka membutuhkan senjata untuk mengalahkan tentara bersenjata lengkap Presiden Bashar al Assad.
Para pejabat Amerika Serikat dan Israel, bagaimanapun, khawatir jika pengiriman senjata bisa jatuh ke tangan kelompok gerilyawan Islam yang terkait dengan Al-Qaeda, yang telah turut ambil peran dalam konflik Suriah.
Pada awal lawatan regional enam harinya, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel juga disebut akan memberikan pandangan terakhir mengenai kesepakatan besar terkait persenjataan antara Amerika Serikat dengan Israel.
Ketika ditanya apakah paket senjata multi-miliar dolar dengan Israel itu dirancang untuk menyampaikan pesan bahwa serangan militer tetap menjadi pilihan, ia mengatakan :
"Saya tidak berpikir ada pertanyaan yang lain jika itu adalah sinyal yang sangat jelas untuk Iran ".
Penerjemah : GNC Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: