Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) akan membangun kemitraan global dalam pengembangan energi panas bumi (geothermal) sebagai penghasil listrik berbasis energi terbarukan melalui ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan digelar di Jakarta pada 5 – 6 September 2023.

"Di momentum flagship event AIPF 2023 ini, dengan dukungan Pemerintah, Pertamina siap membangun kerja sama dan kolaborasi dengan mitra global. Dengan proyek-proyek strategis ini, Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, potensi sumber energi yang terkandung dalam perut bumi Indonesia mencapai 23.965,5 megawatt (MW) atau terbesar kedua di dunia.

Saat ini potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 9,8 persen dengan kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 2.342,63 MW. Di era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.

Lebih lanjut, Fajar menuturkan Pertamina berperan strategis dalam pengelolaan energi panas bumi dengan mengoperasikan 15 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia, masing-masing 13 WK dikelola sendiri (own operation) dan 2 WK dikelola bersama mitra (joint operation contract).

Saat ini, proyek panas bumi ini telah mampu memproduksi geothermal setara listrik sebesar 4.524 gigawatt per jam (GWh). Sejak Februari 2023, Pertamina sukses melakukan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) anak usahanya PGEO sebesar 10,35 miliar saham dan meraup dana hingga Rp9,05 triliun.

Saat ini 15 WK yang dikelola Pertamina adalah Gunung Sibuali-Buali – Sumut, Gunung Sibayak-Sinabung – Sumut, Sungai Penuh (Kerinci) – Jambi, Hululais – Bengkulu, Lumut Balai dan Margabayur – Sumsel, Way Panas – Lampung, Kamojang Darajat – Jabar, Karaha Cakrabuana – Jabar, Pangalengan – Jabar, Cibeureum Parabakti – Jabar, Tabanan – Bali, .Lahendong – Sulut, Gunung Lawu – Jateng, Seulawah – NAD, Kotamobagu – Sulut.

“Sesuai dengan masterplan Pertamina pengembangan panas bumi hingga tahun 2026 akan terus ditingkatkan, ditargetkan akan naik 2 kali lipat menjadi 1.108 megawatt (1,1 Gigawatt),” ucap Fadjar.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai raih penghargaan di Vietnam
Baca juga: Pertamina kembangkan bahan bakar berbasis bioenergI