Jakarta (ANTARA News) - Potensi ekspor ikan hias Indonesia dapat mencapai hingga sekitar Rp600 miliar sehingga hal tersebut harus dapat dioptimalkan dengan memperluas akses dan pemasaran ke pasar internasional.

"Potensi ekspor ikan hias Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 60 juta - 65 juta dolar AS (sekitar Rp600 miliar)," kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Slamet, perkembangan produksi budidaya ikan hias Indonesia sebenarnya telah mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun.

Bahkan, ujar dia, untuk target tahun 2012 yang dipatok KKP ternyata mencapai 115,16 persen dari target semula.

Ia juga mengingatkan, Indonesia masih menduduki rangking kelima eksportir ikan hias dunia setelah Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura.

"Prospek bisnis ikan hias memang sangat menjanjikan. Apalagi ikan hias Indonesia memiliki keragaman baik bentuk tubuh dan warna yang indah sehingga dipercaya dapat mengurangi stres oleh para pencinta ikan hias," katanya.

Slamet juga mengatakan, tingginya minat terhadap ikan hias Indonesia saat ini membuat semakin banyak pembudidaya ikan ataupun para pemasar yang mengusahakan ikan hias sebagai komoditas andalan.

Dirjen Budidaya Perikanan KKP memaparkan, potensi ikan hias Indonesia baik dari segi produksi maupun jenisnya tercatat sebanyak lebih dari 450 spesies dari total 1.100 spesies ikan hias air tawar di dunia.

Sedangkan untuk ikan hias air laut Indonesia memiliki lebih dari 700 jenis spesies.

Sebagaimana telah diberitakan, potensi budidaya ikan hias yang terdapat di Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar masih belum dimanfaatkan secara optimal karena hingga kini masih belum dapat menjadi eksportir terbesar di dunia.

"Perlu adanya kesatuan visi dan misi antara pemerintah, asosiasi dan pemangku kepentingan (stakeholder) ikan hias dalam mendukung industrialisasi ikan hias dan sekaligus menyusun satu strategi nasional dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar ikan hias pada tahun 2015," kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto.

Ia berpendapat, salah satu upaya yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengembangkan ikan hias baik air tawar maupun air laut, diwujudkan melalui pengembangan kawasan Minapolitan ikan hias di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada tahun 2011.